SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan modifikasi pada program pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan untuk menanggulangi banjir. Hal ini dilakukan karena sumur resapan yang dibuat di era eks Gubernur Anies Baswedan masih memiliki kekurangan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (SDA Jaksel) Santo mengatakan, sumur resapan buatan era Anies kurang maksimal dalam menyerap air saat hujan turun. Sebab, kedalaman sumur disebutnya hanya sekitar tiga meter.
"Kalau tiga meter itu penyerapannya kurang. Karena tidak sampai tanah dan pasir," ujar Santo saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023).
Karena itu, Santo menyebut pihaknya kali ini melakukan pengeboran dengan kedalaman dua kali lipat dari sebelumnya hingga menyentuh tanah dan pasir. Dengan cara ini, penyerapan air akan lebih optimal dan semakin efektif menanggulangi banjir.
Ia mengaku sudah melakukan uji coba pembuatan sumur resapan kedalaman enam meter di Jalan DI Panjaitan.
"Waktu itu kita coba dengan pemadam dengan 10 ribu liter itu memakan waktu cuma tujuh menit itu sudah kering," ucapnya.
Rencananya, sumur resapan versi baru ini akan dibuat di 200 titik di tiap Kecamatan Jakarta Selatan. Namun pengerjaan tahap awal lebih dulu dikerjakan di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama.
"Nanti saya minta ke para kasatpel lokasi-lokasinya, jadi apa yang urgen-urgen yang kita utamakan. Rawan rawan terjadi genangan air," katanya.
Sebelumnya, Santo mengatakan pekerjaan pembuatan sumur resapan dengan ukuran yang baru ini sudah mulai dilakukan dan akan dikerjakan di sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Buat 200 Sumur Resapan di Jaksel, Heru Budi Modifikasi Versi Anies dengan Dibor
Pengerjaannya, kata Santo, diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter, kemudian dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor menggunakan mesin sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inchi.
“Drainase Vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” ujar Santo kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Sementara itu, Camat Kebayoran Lama Iwan K Santoso, mengatakan, di wilayah Kebayoran Lama saat ini sedang berlangsung pengerjaan di Jalan Ciledug Raya, tepatnya di perempatan Seskoal Cipulir sebanyak delapan titik.
“Pembangunan Drainase Vertikal ini tidak dilakukan di badan jalan atau bahu jalan, jadi tidak mengganggu arus lalu lintas atau pengguna jalan lainnya.” tegas Iwan.
Ia menyebut waktu pengerjaan delapan titik Drainase Vertikal di Cipulir sekitar tiga pekan. Selanjutnya akan dibuat juga di daerah Permata Suite Grogol Utara dan sekitar Gandaria City di Kelurahan Kebayoran Lama Utara.
Dalam mengerjakan drainase vertikal dengan sistem bor ini, lanjutnya, Kecamatan Kebayoran Lama bekerjasama dengan personel Satuan Tugas (Satgas) Sudin SDA Kecamatan CIlandak, Pesanggarahan, dan Kebayoran Baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual
-
7 Tips Lipstik Merah Menyala untuk Tampilan Anti 'Tante-tante' yang Tetap Fresh dan Modern