SuaraJakarta.id - Kampanye berbasis SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) diperkirakan tak akan lagi tinggi serta tak bisa memengaruhi atau menggiring opini pemilih pemula pada Pilkada DKI 2024 mendatang.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengungkapkan, hal ini lantaran masyarakat DKI Jakarta sudah lelah dengan isu SARA.
"Kampanye berbasis SARA diperkirakan tidak lagi tinggi dan itu terjadi karena masyarakat merasa sudah lelah dengan permainan isu itu," kata dia dalam diskusi "Memilih Pemimpin Masa Depan Jakarta" di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Arya menjelaskan, pemilih pemula, dalam hal ini para anak muda, cenderung fokus kepada isu terkini dan keresahan pribadi.
Baca Juga: Anies Baswedan Dituding Rasis Gegara Pidatonya Viral Saat Kalahkan Ahok di Pilkada DKI
Menurut Arya, tantangan kaum pemilih pemula saat ini adalah harus terbiasa dengan isu tidak benar atau hoaks yang beredar di media sosial.
Isu hoaks tersebut dapat dengan mudah menyentuh kaum pemilih pemula melalui media sosial dan berpotensi menimbulkan perpecahan di masa kampanye nanti.
"Tren informasi informasi yang keliru atau tidak benar dan sekarang juga ada di beberapa tempat negara-negara demokrasi," kata dia.
Karenanya, dia berharap pemerintah bisa mengantisipasi peredaran berita hoaks dengan cara memberikan penyuluhan kepada para pemilih pemula.
Baca Juga: Sambangi Balai Kota Surakarta, Hercules Dukung Gibran Maju Pilkada DKI 2024
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Video Orang Arab Saudi Ngamuk dan Pecahkan TV karena Timnasnya Dikalahkan Indonesia
-
Tegas! Said Didu Tolak Ajakan Damai APDESI usai Kritik PSN PIK-2: Yang Saya Perjuangkan Adalah Rakyat!
-
Tak Ditahan, Said Didu Dicecar 29 Pertanyaan Atas Tuduhan Sebar Berita Hoaks
-
Sebut Polisi Bisa Blunder, Abraham Samad Curigai Kasus Said Didu Vs PSN PIK-2 Ada Rekayasa: Ini Kriminalisasi
-
Blak-blakan Membela! Abraham Samad Sebut Polisi Tak Berhak Tahan Said Didu, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja
-
Gelar Ziarah dan Tabur Bunga, Pemkab Kediri Ajak Warga Teladani Sikap Kepahlawanan