Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 21 Juli 2023 | 16:17 WIB
Spanduk warga menolak penutupan Jalan Haji Gudig di Meruya Selatan, Kembangan, Jakbar. [Suara.com/Faqih]

SuaraJakarta.id - Warga beramai-ramai menurunkan spanduk penolakan terkait penutupan Jalan Haji Gudig, Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat.

Penurunan spanduk penolakan itu lantaran informasi penutupan jalan hanya salah paham.

"Oh iya, ini kesalahpahaman, miss komunikasi aja. Jadi udah clear urusan sama PT sama warga," kata Ketua RT 03, RW 06, Meruya Selatan, Samid, saat dikonfirmasi, Jumat (21/7/2023).

Samid menuturkan, jalan tersebut ternyata bukan ingin ditutup karena pembangunan perumahan yang dilakukan oleh PT Anwa. Melaikan penutupan sementara untuk perbaikan.

Baca Juga: Warga Meruya Protes Rencana Penutupan Jalan Haji Gudig oleh Pengembang Perumahan

"Tidak ada penutupan, hanya perbaikan," kata Samid.

Samid mengatakan, perbaikan yang bakal dilakukan di jalan tersebut di antaranya pembuatan tanggul. Hal tersebut lantaran, Jalan Haji Gudig memiliki turunan yang cukup curam.

"Iya jalanan yang turunan itu nanti dikasih tanggul. Jadi motor atau mobil gak terlalu curam, dari pihak pengembang seperti itu," katanya.

Proyek perbaikan atau pembuatan tanggul di Jalan Haji Gudig menurut informasi yang diterimanya akan berlangsung pada bulan Agustus mendatang.

"Jadi itu mau diratain bulan Agustus berjalan," tutupnya.

Baca Juga: Buntut Akses Jalan Ditutup, Warga Green Village Laporkan Pengembang ke Polisi

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di RT 03 RW 06, Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat, memrotes rencana penutupan jalan. Adapun yang hendak ditutup yakni Jalan Haji Gudig.

Penutupan dilakukan sebagai buntut pembangunan perumahan milik PT Anwa. Ketua RT 03/RW 06 Samid mengatakan, meski akses jalan bukan milik pengembang, penutupan dilakukan karena dianggap bakal menggangu pembangunan.

"Alasannya menganggu buat dia, karena aksesnya kurang bagus mungkin banyak mobil lewat situ turunan," katanya di lokasi pada Kamis (20/7/2023).

Samid mengungkapkan, penolakan penutupan jalan lantaran akses jalan tersebut merupakan akses utama warga. Jika jalan tersebut ditutup akibat pembangunan, maka warga bakal memutar, dan jaraknya pun bakal lebih jauh.

Rencana penutupan tersebut sendiri datang dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari PT Anwa. Orang utusan itu, lanjut Samid, mengatakan jika jalan bakal ditutup pada bulan Agustus.

Samid mengatakan, warga secara jelas menolak jika akses jalan tersebut ditutup. Lantaran akses jalan tersebut milik Pemprov DKI, bukan milik perorangan.

Load More