Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 14:28 WIB
Halal Fair digelar selama tiga hari pada 4-6 Agustus 2023 di Istora Senayan, Jakarta. (Dok: Halal Fair 2023)

SuaraJakarta.id - Pameran produk halal dan ekonomi syariah, Halal Fair resmi dibuka di Istora Senayan GBK Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Hadir dalam pembukaan tersebut Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Dr. Yulius, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa, Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta, Tito Maulana dan juga sejumlah perwakilan kedutaan negara sahabat, seperti Dubes Sudan dan atase perdagangan Kedubes Mesir.

Selama tiga hari (4-6 Agustus 2023), Istora GBK Jakarta siap menjadi ajang miniatur pasar industri halal nasional. Menghadirkan lebih dari 200 pelaku usaha produk halal dari sekitar 103 brand di berbagai sektor bisnis diantaranya kuliner, fashion, kosmetik, finansial, obat-obatan (herbal nabawi), pariwisata, healthcare, travel umroh, properti dan pendidikan, siap menyuguhkan produk terbaik dan penawaran yang spesial.

Ketua Umum MES DKI Jakarta, Tito Maulana mengapresiasi komitmen penyelenggara Halal Fair, Wahyu Promo Citra yang sejak 2019 konsisten memperkuat ekosistem gaya hidup halal melalui pameran yang dikemas kreatif. Bukan sekedar menyuguhkan transaksi jual beli, tetapi juga tuntunan sekaligus tontonan yang menarik dan edukatif bagi masyarakat muslim yang ingin mengetahui lebih dalam gaya hidup halal sesuai Sunnah Nabi.

Baca Juga: Internasional Food & Hotel Indonesia 2023, Beragam Produk Olahan Kelapa Dibawa Mendunia

“Gaya hidup halal itu sangat luas aspeknya. Dari mulai pola pikir yang terimplementasi pada apa yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki, pun yang kita konsumsi harus diperhatikan bukan saja kehalalannya, tetapi juga thoyib (aman, sehat, dan baik). Halal Fair menjadi ajang yang efektif sosialiasasi gaya hidup halal dan meningkatkan jaminan serta kepastian produk halal, termasuk produk UMKM,” ungkap Tito.

Dia menyampaikan, MES terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM berbasis syariah. Hal tersebut menjadi salah satu misi MES dalam mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Merujuk data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), sebanyak 30 juta produk usaha membutuhkan sertifikasi halal. Namun hingga kini, baru sekitar 725.000 produk yang bersertifikat halal dan 405.000 di antaranya berasal dari sektor UMKM.

Jika dibandingkan dengan total UMKM di Tanah Air yang mencapai 64,2 juta, menurut Tito, jumlah ini masih sangat kecil sehingga dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mendorong akses sertifikasi halal.

Selain menggenjot sertifikasi halal bagi UMKM, Tito mengatakan MES juga membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara usaha besar dan kecil. Di antaranya dengan membangun ekosistem halal value chain melalui integrasi antara unit usaha baik unit usaha kecil menengah dan besar hingga memfasilitasi akses permodalan dan pemberdayaan bagi UMKM.

Baca Juga: SDG Sulsel Gelar Workshop Sertifikasi Halal dan Salurkan Bantuan Material untuk Masjid di Gowa

Direktur PT. Wahyu Promo Citra Kiki Satrio, mengatakan kehadiran Halal Fair Series yang tahun ini diselenggarakan di tiga kota secara simultan yaitu  Jakarta, Jogjakarta dan Tangerang ini diharapkan mampu mendorong akselerasi UMKM Halal dan memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Load More