Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Senin, 04 September 2023 | 10:52 WIB
PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan Bansos PKH Tahap 3 Tahun 2023 dan Bansos Sembako di Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok; Pos Indonesia)

Terkait penyaluran bansos oleh Pos Indonesia, Yohanes mengapresiasi karena dinilai efektif, cepat, dan tepat sasaran. Dalam menyalurkan bansos, Pos Indonesia menjalankan tiga metode, yaitu dibagikan di Kantorpos, di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi KPM yang sedang sakit, lansia, dan disabilitas.

“Layanan penyaluran bantuan dari PT Pos Indonesia sangat terasa efektif. Bantuan ini sangat membantu kebutuhan masyarakat yang terdesak situasi dan kondisi terakhir ini. PT Pos Indonesia membantu akses penerimaan bantuan KPM. Penyalurannya pun bisa  mengakomodir KPM karena berdasarkan pengalaman selama ini petugas Pos dari kabupaten langsung mengantarkan bantuan kepada KPM sesuai jadwal. Sistem door to door terlaksana di sini. Saya melihatnya sangat efektif dan terlaksana dengan baik,” ucapnya.

Yohanes pun mengimbau pemerintah kabupaten dapat mendata ulang KPM yang sudah tidak layak menerima bantuan karena ekonominya telah membaik.

“Harapan kami, bantuan ini tetap dipertahankan. Untuk KPM ditepati sesuai kriteria dan ditambah lagi, karena jika ada KPM yang sudah tidak layak menerima bantuan karena perekonomiannya sudah bagus, maka jatahnya itu agar diberikan kepada calon KPM lain yang sesuai kriteria. Untuk itu kami mendorong pemerintah desa agar melakukan pendataan secermat mungkin, data penerima sesuai kriteria dari pemerintah pusat,” katanya.

Baca Juga: Cara Cek Bansos PKH Terbaru Agustus 2023 dan Besaran Nominal yang Diterima

Tepat Sasaran, KPM Terbantu Penyaluran Bansos

Para penerima bantuan di Kecamatan Mbeliling mengucapkan syukur dan terima kasih atas penyaluran bantuan dari Kemensos oleh Pos Indonesia ini, meski nominalnya terasa tidak cukup akibat tingginya harga kebutuhan saat ini.  

“Saya senang dan bahagia karena ada bantuan bansos ini. Uangnya akan saya gunakan untuk kebutuhan anak, sembako, kebutuhan dapur. Saya terima Rp600 ribu, tidak ada potongan. Harapan saya nominalnya bisa ditambah,” kata KPM dari Kecamatan Mbeliling, Marta Mel. Ia sehari-hari bekerja sebagai petani.

KPM berikutnya, Abdul Majid, menjalani kehidupan yang lebih sulit karena tidak punya pekerjaan dan tidak punya rumah. Sehari-hari ia hidup menumpang di masjid setempat.

“Kegiatan sehari-hari saya tidak ada pekerjaan. Saya untuk hidup menunggu sedekah dari orang, bisa dapat Rp10 ribu, Rp20 ribu untuk beli nasi,” kata Abdul.

Baca Juga: Perkuat Ekonomi Syariah, Pos Indonesia Luncurkan Pospay Gold

Kehidupan Abdul sedikit membaik sejak namanya terdaftar sebagai penerima bansos dari Kemensos.

“Saya terima bansos mulai dari Januari kemarin. Bansos ini untuk kebutuhan sehari-hari, untuk beli beras. Bansos senilai Rp600 ribu sebetulnya tidak cukup untuk sebulan. Sebulan saya beli beras 20 kg. Harga beras per liter Rp13.500. Belum kebutuhan mandi, pulsa untuk bayar listrik,” katanya.

Walau begitu, Abdul tetap mengucap syukur. Setidaknya hidupnya sehari-hari lebih terjamin untuk beli beras.

“Dengan adanya bansos ini saya sangat senang sekali. Hidup saya sudah agak mendingan sejak menerima bansos ini. Apalagi, dana bansos tidak ada potongan sama sekali. Pencairannya juga mudah. Harapannya ke depan nominal bansos akan ditambah. Saya juga tidak punya rumah, saya tinggal di masjid. Harapan saya bisa punya rumah,” tuturnya mengiba.

KPM berusia lanjut, Veronika Daisu, juga merasa terbantu dengan adanya bansos tersebut. Setidaknya ia tidak terlalu membebani anaknya untuk membantu perekonomian.

“Saya senang terima bantuan karena tidak bekerja. Sudah dua tahun ini kepala saya sakit, ada jahitan 40 benang. Saya jatuh dari motor saat mau ambil bantuan di kantor desa. Rasa saya mau mati saat itu. Diantar ke puskesmas jarak lebih dari 2 km. Tetapi Tuhan atur saya belum mati. Kepala saya sampai sekarang sering terasa pusing,” ujar Veronica.

Load More