Scroll untuk membaca artikel
Reky Kalumata | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 23 Februari 2025 | 18:13 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. [Suara.com/Fakhri]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengaku ingin menambah fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Jakarta. Ia memperkirakan setidaknya pengolah sampa jadi energi alternatif ini dibangun di empat wilayah.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Jakarta, Minggu (23/2/2025). Menurut Rano, dengan adanya empat RDF, maka Jakarta akan lebih mandiri dalam mengelola sampah.

Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memiliki dua RDF di Rorotan dan Bantargebang. RDF Rorotan masih dalam tahap uji coba tapi dikeluhkan warga karena bau yang mengganggu.

"Yang pasti sekarang kita sudah bangun itu RDF di Rorotan, itu salah satu usaha. Kemudian memang kurang, harus minimal di 4 wilayah," ujar Rano Karno.

Baca Juga: Jelang PSM Makassar vs Persija, Ondrej Kudela: Kami Membutuhkan Tiga Poin

Rano mengatakan, sampah yang dihasilkan di Jakarta dalam satu harinya bisa mencapai 7.500 ton. Sementara, RDF Rorotan bisa menampung 2.500 ton.

"Karena anda bisa bayangkan yang tadi saya katakan, rorotan itu cuma punya daya tampung 1 hari barangkali 2500 ton sementara sampah kita 7500 ton," ucapnya.

Selain itu dengan memperbanyak RDF, maka pengantaran sampah tak perlu menempuh jarak yang jauh hingga melintas kota.

"Nah artinya harus dibuat di tempat yang lain supaya sampah itu tidak melintas kota. Misal gini, sampah utara di proses di sana, sampah barat di proses di barat, supaya apa daya tampung bisa selesai, kalau ga gitu kita akan menghadapi masalah," jelas Rano.

Menurutnya, pembuatan RDF ini penting karena Jakarta sudah tak punya lagi lahan untuk membuat tempat pembuangan sampah alias open dumping. Pemanfaatan teknologi harus dilakukan agar sampah bisa diolah dan tak tertimbun.

Baca Juga: Target 3 Poin Lawan PSM Makassar, Carlos Pena: Persija Siap Tampilkan Versi Terbaik

"Pilihannya memang cuma itu. Kita nggak mungkin lagi open dumping," pungkasnya.

Load More