SuaraJakarta.id - Rencana VinFast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam, untuk membangun pabrik mobil listrik dan memasang hingga 100.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia disambut positif National Project Manager ENTREV, Boyke Lakaseru.
Boyke menilai langkah ini sebagai dorongan signifikan bagi percepatan adopsi kendaraan listrik dan pengembangan infrastruktur pendukungnya di Tanah Air.
"Investasi VinFast dalam membangun pabrik mobil listrik dan jaringan SPKLU yang luas menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pasar kendaraan listrik Indonesia," papar Boyke,
"Ini sejalan dengan visi kami untuk mendorong transformasi menuju transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan," sambungnya.
VinFast berencana memulai operasi pabrik mobil listriknya di Subang, Jawa Barat pada tahun depan, dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.
Selain itu, perusahaan ini akan memasang hingga 100.000 SPKLU di seluruh Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan adopsi kendaraan listrik di kalangan masyarakat.
Boyke menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menyukseskan inisiatif ini.
"Dengan adanya investasi ini, kita perlu memastikan bahwa regulasi, insentif, dan edukasi kepada masyarakat berjalan seiring. Kolaborasi semua pihak akan mempercepat transisi menuju ekosistem kendaraan listrik yang matang," tambahnya.
Ia juga berharap bahwa investasi ini dapat mendorong pengembangan industri pendukung lokal, seperti produsen komponen dan penyedia layanan terkait, sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi Indonesia.
Baca Juga: Dorong Implementasi Keberlanjutan, Bank Mandiri Tambah jumlah SPKLU
"Kami di ENTREV siap mendukung dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa transformasi menuju kendaraan listrik tidak hanya terjadi di level teknologi, tetapi juga membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat luas," tukas Boyke.
VinFast sendiri melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat penting di Asia Tenggara, dengan potensi pertumbuhan yang luar biasa.
Dalam waktu singkat, perusahaan ini telah berhasil meluncurkan tiga model dan mendapatkan sambutan hangat dari konsumen. VF 3, misalnya, menjadi bintang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan meraih gelar Most Test-Driven Vehicle yang membuktikan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap inovasi VinFast.
Namun, VinFast tidak hanya sekadar menjual mobil. Mereka memiliki misi yang lebih besar: mempermudah akses kepemilikan kendaraan listrik di Indonesia.
Untuk mewujudkannya, VinFast menawarkan berbagai kebijakan menarik, seperti pengisian daya gratis di stasiun V-Green hingga 1 Maret 2028, cashback besar, hadiah menarik, dan program pembelian kembali (buyback) dengan jaminan hingga 90% dari nilai awal kendaraan.
Ekosistem bisnis VinFast di Indonesia juga diperkuat oleh kemitraan strategis dengan GSM dan V-Green. Xanh SM, layanan taksi listrik 100% VinFast, telah beroperasi sejak Desember 2024 dan berkembang pesat.
V-Green terus memperluas infrastruktur pengisian daya untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik VinFast.
Sementara itu, ENTREV (Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia), adalah proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal GATRIK untuk membangun dan menguatkan ekosistem Electric Vehicle (KBLBB – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Indonesia.
Penjualan mobil listrik di Indonesia sendiri pada Februari 2025 lalu untuk pertama kalinya melampui penjualan mobil hybrid. Ini merupakan sejarah sekaligus menunjukkan semakin diterimanya mobil listrik murni di Tanah Air.
Penjualan mobil listrik di Indonesia naik dinilai karena beberapa faktor, termasuk di antaranya bertambahnya merek serta model baru. Kedua, tentu saja karena harganya yang semakin murah.
Industri otomotif Indonesia semakin semarak dengan kehadiran pemain-pemain baru di segmen mobil listrik.
Persaingan yang semakin ketat ini diprediksi akan mendorong pertumbuhan pasar mobil listrik secara signifikan di tahun ini. Konsumen akan semakin dimanjakan dengan beragam pilihan model dan harga kompetitif.
Berita Terkait
-
Bisakah Mobil Listrik Dikonversi Jadi Mobil Bensin? Teknologi Baru Ini Buka Peluang
-
Kesalahan Fatal Pemilik Mobil Listrik Dalam Melakukan Pengisian Daya Baterai
-
Gagang Pintu Tarik Pada Mobil Baru Segera Dilarang, Terlihat Futuristik Tapi Kurang Aman
-
Tinggalkan Logistik Konvensional, JBL Mulai Transisi Gunakan Truk Listrik
-
Biaya Operasional dan Pajak Mobil Listrik AION UT: Per Hari di Bawah Rp 10 Ribu?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu? Klaim Link DANA Kaget Terbaru di Sini!
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi