Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Faqih Fathurrahman
Kamis, 27 Maret 2025 | 16:27 WIB
Asep, salah satu porter di Terminal Kalideres membawa barang penumpang, Kamis (27/3/2025). (Suara.com/Faqih)

SuaraJakarta.id - Hiruk pikuk suasana Terminal Kalideres semakin terasa saat matahari mulai beranjak ke ufuk barat. Meski telah menjelang berbuka puasa, para calon penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman melalui Terminal Kalideres terus berdatangan.

Repotnya para calon penumpang membawa barang bawaan menjadi celah bisnis bagi Asep (36). Asep merupakan orang yang menyediakan jasa angkut membantu calon penumpang dalam membawa barang alias porter di Terminal Kalideres.

Bermodal troli besi, Asep mampu membawa barang dengan muatan yang cukup berat dan banyak dalam sekali angkut.

Berbeda dengan porter yang ada di setiap stasiun kereta, Asep tidak mengenakan seragam khusus yang bertuliskan porter. Troli besi yang dibawanya merupakan identitasnya dalam menawarkan jasa angkut.

Baca Juga: Terminal Kalideres Dipadati Pemudik, Harga Tiket Jadi Keluhan: Naiknya Nggak Kira-kira

“Seikhlasnya aja kalau saya,” kata Asep kepada Suara.com saat ditanya tarif untuk sekali angkut di Terminal Kalideres, Kamis (27/3/2025).

Sejak siang hingga sore hari, Asep mengaku telah mengantongi uang senilai Rp 120 ribu.

Menurut dia, musim mudik lebaran seperti ini, bukan berarti penghasilannya mengalami lonjakan sejurus dengan jumlah calon penumpang. Namun, penghasilannya juga ditentukan nasib.

“Kalau kaya gini nasib-nasiban. Kalo lagi bagus dapetnya banyak, tapi kalau lagi gak bagus tetep aja sedikit meski ramai kaya gini,” ucapnya.

Kenaikan Tiket

Baca Juga: Puluhan Sopir Bus Ikuti Tes Urine di Terminal Kalideres

Suasana mudik di Terminal Kalideres, Kamis (27/3/2025). (Suara.com/Faqih)

Sebelumnya, salah seorang calon penumpang di Terminal Kalideres, Effendi sempat mengeluhkan soal kenaikan harga tiket bus pada saat lebaran kali ini. Meski kenaikan tersebut hanya terjadi Rp50 ribu bila dibandingkan lebaran tahun lalu, namun ia mengaku agak keberatan dengan hal itu.

“Hari biasa Rp350 ribu. Lebaran tahun lalu Rp750, sekarang Rp800,” kata Effendi saat ditemui Suara.com, di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis.

Effendi mengaku, jika kenaikan tiket wajar terjadi saat perayaan lebaran. Namun, ia mengeluh kenaikan tiket terjadi begitu signifikan.

“Ya seharusnya naik Rp10 ribu lah, atau Rp20 ribu. Jadi Rp760-770 ribu,” katanya.

Meski demikian, Effendi mengaku tidak ikut mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah dan pihak lainnya, karena ongkos yang dikeluarkannya hampir sama.

“Rumah saya jauh, harus ongkos dulu ke lokasi mudik gratisnya. Terus di lokasi tujuan juga jauh. Mending naik bus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain mengatakan, saat ini para pemudik yang bertolak ke kampung halaman mereka telah mencapai 1.201 penumpang menggunakan 168 bus.

“Jati ini per pukul 13.00 WIB, sudah 1.201 penumpang yang berangkat dengan 168 bus,” katanya.

Sementara itu, pada Rabu (26/3) kemarin, total keberangkatan penumpang dari terminal Kalideres mencapai 2.999 orang.

Sopir Jalani Tes Urine

Sementara itu, sebanyak 219 sopir mengikuti tes urine di pos pelayanan kesehatan Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur untuk memastikan mereka mampu mengemudi selama perjalanan.

"Berdasarkan data hingga kini tercatat 219 yang mengikuti tes urine di layanan kami," kata Petugas Pos Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulogadung, Ihdal Husna Yain saat ditemui di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Kamis.

Yain mengatakan dari pemeriksaan tes urine tersebut diketahui hasilnya nihil atau negatif dari narkoba.

Kemudian, diketahui kebanyakan sopir mengidap darah tinggi dari pemeriksaan.

"Urutan pemeriksaan yakni memeriksa kadar alkohol di mulut, tes urine, pengecekan tensi dan gula darah," jelasnya.

Adapun hasil pemeriksaan langsung cepat jadi berupa surat keterangan layak pengemudi.

Pos pelayanan kesehatan ini tersedia di Terminal Pulo Gebang sejak 21 Maret hingga 11 April 2025.

Adapun sebanyak enam petugas terdiri dari dokter, kesehatan lingkungan dan analis laboratorium yang dikerahkan setiap harinya dengan bergantian puskesmas lainnya di Jakarta Timur.

Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur mencatat jumlah penumpang terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Biasanya jumlah penumpang harian sebanyak 1.500, namun pada arus mudik bisa mengangkut kurang lebih 4.000 orang dan 300 bus.

Angka ini diprediksi akan terus naik sampai dengan H-2 atau Sabtu (29/3) dan H-1 atau Minggu (30/3).

Berdasarkan data yang dihimpun, hingga pukul 12.55 WIB tercatat sebanyak 1.838 penumpang dan 174 bus yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang.

Diprediksi puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulogebang akan terjadi pada tanggal 28, 29 dan 30 Maret 2025.

Di Terminal Pulo Gebang, destinasi mudik yang ramai dengan tujuan Pulau Sumatera antara lain Padang, Bengkulu, Palembang dan Medan.

Sementara untuk tujuan Pulau Jawa, destinasi yang ramai adalah Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Madura.

Load More