SuaraJakarta.id - Talenta digital adalah individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan di bidang teknologi digital.
Seperti pemrograman, analisis data, kecerdasan buatan, keamanan siber, desain UI/UX, hingga digital marketing.
Mereka mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan, mengelola, dan mengembangkan solusi digital yang efisien dan inovatif.
Di era transformasi digital saat ini, keberadaan talenta digital sangat dibutuhkan oleh berbagai sektor, baik pemerintahan, swasta, hingga startup.
Baca Juga: Klik Link DANA Kaget Ini, Saldo Gratis Bisa Diklaim Ratusan Ribu
Mereka menjadi kunci dalam mendorong produktivitas, inovasi, dan daya saing organisasi di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Indonesia sendiri tengah berupaya mencetak lebih banyak talenta digital melalui berbagai program pelatihan, inkubasi startup, dan pendidikan teknologi sejak dini.
Tujuannya adalah menjawab kebutuhan industri yang terus meningkat dan memperkuat ekosistem digital nasional.
Singkatnya, talenta digital adalah aset penting dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan masa depan ekonomi berbasis digital.
Kementerian Komunikasi dan Digital memproyeksikan Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami surplus talenta digital pada tahun 2030.
Baca Juga: Strategi Mendapatkan DANA Kaget Tercepat: Dari Grup Komunitas Hingga Notifikasi
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersiap menghimpun data pelatihan talenta digital untuk mengukur pertumbuhan talenta digital di dalam negeri.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan bahwa selama ini pelatihan talenta digital dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan dan organisasi.
"Nanti kami akan adakan yang kami sebut sebagai data collecting-nya (pengumpulan data), biasanya setiap bulan nanti mereka (perusahaan dan organisasi pelatihan) masukkan data," katanya.
Berdasarkan data jumlah lulusan bidang komunikasi dan teknologi informasi, kementerian memproyeksikan Provinsi DKI Jakarta kelebihan 225.014 talenta digital, Kepulauan Riau surplus 28.496 talenta digital, dan Daerah Istimewa Yogyakarta surplus 42.446 talenta digital pada 2030.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam jumpa pers di Jakarta, menyampaikan bahwa ketersediaan talenta digital berkaitan dengan pertumbuhan industri digital.
"Sebenarnya berkorelasi antara supply (pasokan) terhadap demand (permintaan), industrinya saat ini masih berfokus di Jawa. Idealnya, industrinya juga menyebar ke seluruh area Indonesia," katanya, Jumat 20 Juni 2025.
Menurut data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau pada 2024 sudah kelebihan talenta digital, angka surplusnya masing-masing 75.020 dan 8.310.
Sedangkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut data tersebut, diproyeksikan baru mengalami surplus talenta digital pada tahun 2026.
Bonifacius menyampaikan bahwa peningkatan jumlah talenta digital di Pulau Jawa lebih menonjol karena infrastruktur, literasi digital, dan sumber daya manusianya sudah lebih memadai.
"Jawa lebih menonjol karena kita mengukur dari beberapa dimensi, ada infrastruktur, sumber daya manusia, dan literasi digital. Jawa memang infrastrukturnya kuat. Makanya muncul Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, itu kuat," kata dia.
Namun, Bonifasius mengatakan, ketersediaan dan permintaan talenta digital saat ini masih senjang di sebagian besar wilayah Indonesia.
Guna memenuhi kebutuhan industri, pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah talenta digital melalui program-program peningkatan kapasitas yang dilaksanakan dengan melibatkan perguruan tinggi hingga perusahaan teknologi.
"Kita bukan hanya bekerja sendiri, kunci sukses kita itu adalah kolaborasi," ucap Bonifasius.
Dia juga mengemukakan bahwa pengembangan industri digital akan merangsang peningkatan ketersediaan talenta digital.
"Jadi, kita bukan hanya mencetak manusia, tapi yang paling penting juga industrinya harusnya tumbuh," katanya.
Secara keseluruhan, kebutuhan talenta digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 12.092.110 orang pada 2030, sedangkan jumlah yang tersedia diperkirakan 9.343.849 orang.
Kesenjangan kebutuhan dengan ketersediaan talenta digital pada 2030 diproyeksikan berkurang signifikan dibandingkan pada 2023, ketika jumlah talenta digital yang tersedia sebanyak 6.064.085 orang sedangkan permintaannya 10.513.361 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Media Belanda Sebut Mees Hilgers Tak Capai Potensi Terbaik di FC Twente
-
5 HP Memori Internal 512 GB Mulai Rp2 Jutaan, Layar AMOLED Kamera di Atas 50 MP
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
Terkini
-
Apa Itu Talenta Digital?
-
Apakah Minuman Isotonik Bagus untuk Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Syahrini Berduka Cita: 'Semoga Amal Ibadah Beliau Diterima di Sisi Allah SWT'
-
Rekomendasi Mobil Bekas Toyota Agya di Bawah Rp75 Juta: Pilihan LCGC Irit dan Praktis untuk Harian
-
Xpeng G6 Resmi Meluncur di Indonesia: Fitur Canggih, Desain Memukau, dan Harga Bersaing!