SuaraJakarta.id - Bagi keluarga muda, memiliki mobil sendiri sering kali jadi impian sekaligus kebutuhan.
Mobil bisa jadi solusi praktis untuk mengantar anak ke sekolah, belanja ke pasar, hingga liburan keluarga tanpa repot.
Tapi, muncul satu pertanyaan klasik yang bikin galau: lebih baik beli mobil bekas atau mobil baru?
Keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Mobil baru menawarkan kenyamanan dan jaminan garansi, tapi harganya tentu lebih mahal.
Baca Juga: Bikin Mobil Baret? Hindari 7 Kesalahan Fatal Saat Mencuci Mobil
Sementara mobil bekas lebih terjangkau, tapi perlu ketelitian ekstra agar tidak zonk.
Nah, buat kamu yang lagi bingung, berikut ini tips renyah dan mudah dicerna agar kamu bisa menentukan pilihan yang paling tepat, terutama bagi keluarga muda.
1. Kenali Kebutuhan Keluarga Terlebih Dahulu
Sebelum menentukan beli mobil bekas atau baru, tanya dulu ke diri sendiri dan pasangan: mobil ini bakal dipakai untuk apa?
Kalau hanya digunakan untuk kebutuhan harian dalam kota seperti antar jemput anak atau ke kantor, mobil bekas bisa jadi pilihan realistis.
Baca Juga: Honda HR-V Bekas Incaran Kaum Hawa: Kredit Mulai 3 Jutaan, Cocok untuk Gaji UMR?
Tapi jika kamu dan pasangan suka bepergian jauh bersama anak-anak, mobil baru bisa jadi opsi yang lebih aman dan nyaman.
Pertimbangkan juga kapasitas penumpang, bagasi, dan fitur keamanan.
Mobil keluarga idealnya punya ruang luas, irit bahan bakar, dan fitur seperti airbag, ISOFIX untuk kursi bayi, dan sistem pengereman ABS.
2. Hitung Budget dengan Bijak
Buat keluarga muda, budget tentu jadi faktor penting. Mobil baru umumnya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.
Tapi jangan lupa, mobil baru biasanya datang dengan garansi pabrik 3-5 tahun, layanan purna jual, dan bebas dari biaya perbaikan di awal.
Di sisi lain, mobil bekas menawarkan harga yang jauh lebih ramah di kantong.
Bahkan, kamu bisa mendapatkan mobil bekas tipe tinggi dengan fitur lengkap, yang harganya setara atau lebih murah dibanding mobil baru tipe standar.
Namun, pastikan kamu menyiapkan dana tambahan untuk servis awal, ganti oli, atau kemungkinan perbaikan ringan.
3. Perhatikan Nilai Penyusutan
Satu hal penting yang sering dilupakan: mobil baru mengalami depresiasi (penyusutan nilai) paling besar di tahun pertama.
Dalam satu tahun, nilai mobil baru bisa turun hingga 20-30 persen dari harga beli.
Jadi, jika kamu berencana menjualnya kembali dalam waktu dekat, kamu harus siap menerima kerugian nilai jual.
Sementara mobil bekas sudah melewati masa penyusutan terbesar itu. Jadi, kalau kamu beli mobil bekas yang usianya 3-5 tahun, penyusutannya cenderung lebih stabil.
4. Cek Keandalan dan Riwayat Mobil
Kalau kamu memilih mobil bekas, penting untuk memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh.
Jangan tergiur harga murah tanpa tahu riwayat servis, apakah pernah tabrakan, atau bahkan bekas banjir.
Gunakan jasa inspeksi mobil bekas atau ajak mekanik terpercaya untuk mengecek kondisi mesin, kaki-kaki, dan bodi mobil.
Pastikan juga dokumen kendaraan lengkap dan bukan hasil curian atau masih terikat kredit.
Kalau kamu tidak mau repot, beli mobil baru bisa memberikan ketenangan pikiran karena semuanya masih serba baru dan resmi dari dealer.
5. Pertimbangkan Cicilan dan Biaya Perawatan
Mobil baru sering ditawarkan dengan skema cicilan ringan dan bunga rendah oleh dealer. Bahkan ada program DP 0% atau potongan cicilan selama masa promosi.
Tapi jangan terlena, karena total biaya yang kamu keluarkan bisa jadi lebih besar jika dihitung secara keseluruhan.
Sedangkan mobil bekas biasanya dibeli secara tunai atau cicilan dengan bunga lebih tinggi dari lembaga pembiayaan.
Tapi, karena harga awalnya sudah lebih murah, total biaya cicilan bisa tetap lebih ringan.
Biaya perawatan mobil bekas juga cenderung lebih besar, apalagi jika sudah berumur di atas lima tahun.
Jadi, pastikan kamu punya dana darurat untuk perawatan tak terduga.
6. Emisi dan Efisiensi Bahan Bakar
Kalau kamu peduli lingkungan dan ingin kendaraan yang lebih efisien, mobil baru biasanya sudah dibekali teknologi terbaru yang ramah lingkungan dan irit bahan bakar.
Bahkan beberapa model sudah menggunakan mesin hybrid atau turbo yang lebih hemat.
Mobil bekas tahun lama bisa jadi lebih boros dan emisinya lebih tinggi. Jadi, kalau kamu tinggal di kota besar dengan regulasi emisi ketat, ini jadi pertimbangan penting.
Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Jadi, lebih baik beli mobil bekas atau mobil baru? Jawabannya: tergantung kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga kamu.
Pilih mobil bekas jika kamu ingin harga terjangkau, mobil dengan fitur lengkap, dan siap melakukan sedikit perbaikan.
Pilih mobil baru jika kamu ingin kendaraan yang bebas repot, bergaransi, dan irit biaya perawatan di tahun-tahun pertama.
Apa pun pilihanmu, pastikan kamu dan pasangan berdiskusi matang, hitung dengan cermat, dan jangan tergoda gengsi.
Mobil adalah alat bantu hidup, bukan alat ukur kebahagiaan.
Selamat memilih mobil impian keluarga!
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Kulit Berjerawat, Terasa Ringan Lebih Cepat Meresap
-
Daftar 5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Cegah Penuaan Dini Kandungan SPF Teruji
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
Terkini
-
Daripada Menunggu BSU yang Belum Jelas, Mending Segera Klaim Saldo DANA Kaget Ini!
-
Lurah dan Camat Tidak Kelola Sampah Akan Dapat Sanksi
-
Beli Mobil Bekas atau Mobil Baru? Ini Tips untuk Keluarga Muda
-
Cuma Sekali Klik, Incar Saldo Gratis Lewat Link Aktif DANA Kaget di Sini
-
6 Warna Cat Jotun yang Bikin Rumah Minimalis Jadi Instagramable