Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 06 Juli 2025 | 17:38 WIB
Sejumlah bocah bermain di genangan air banjir yang melanda permukiman warga di Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang pada Minggu 6 Juli 2025. [ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Tangerang]

SuaraJakarta.id - Sebanyak 2.275 warga di Kampung Cirumpak, Desa Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten terdampak bencana alam banjir akibat meluapnya aliran air Sungai Cisadane, Minggu 6 Juli 2025.

Jumlah warga Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten yang terdampak banjir itu merupakan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Tangerang.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara menyebut bencana banjir yang berdampak terhadap ribuan jiwa ini merendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 40-60 centimeter.

"Banjir diakibatkan oleh luapan aliran Sungai Cisadane, karena curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (5 Juli 2025) hingga Minggu dini hari tadi," katanya dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Liburan Sekolah Mengedukasi, Ajarkan Anak Ubah Barang Bekas Jadi Karya Kreatif

Kata dia, akibat banjir tersebut sebanyak tiga Rukun Warga (RW) dengan lima Rukun Tetangga (RT) dengan total jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 702 KK terdampak.

Berdasarkan laporan di lapangan, dengan total 702 KK ini, terdiri atas di RW 06, yakni di RT 12 ada 200 KK atau 657 jiwa, di RW 07, yaitu di RT 13 ada 125 KK atau 375 jiwa.

Kemudian, RT 14 ada 137 KK atau 421 jiwa, serta di RW 08 yakni RT 15 ada 120 KK atau 450 jiwa dan RT 16 ada 120 KK atau 372 jiwa.

"Banjir yang menggenangi tiga RW tersebut terjadi sejak pukul 05.00 WIB, dengan ketinggian air hingga mencapai 60 sentimeter," ujarnya.

Saat ini, tim BPBD Kabupaten Tangerang terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik lokasi banjir.

Baca Juga: Hujan Lebat di Tangerang Sebabkan Banjir, Uwung Jaya Terendam Setinggi 1,5 Meter

Pemantauan tersebut perlu dilakukan sebagai upaya penanganan dan evakuasi terhadap korban yang membutuhkan bantuan.

Untuk distribusi bantuan logistik atau keperluan pangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait serta bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pada kebencanaan.

"Hingga saat ini ketinggian banjir kurang lebih 40 centimeter. Yang dibutuhkan warga sekarang ini logistik dan obat-obatan," kata dia. (ANTARA)

Load More