- Kolaborasi SML dan Sumitomo Forestry hadirkan standar baru hunian hijau bersertifikat di Cibubur, Kota Wisata Ecovia.
- Ko Wisata Ecovia targetkan sertifikasi GBCI dan EDGE, bukti komitmen nyata pada bangunan ramah lingkungan.
- Klaster Orlens, hunian perdana, tawarkan gaya hidup hijau modern untuk keluarga urban Jabodetabek.
SuaraJakarta.id - Di tengah meningkatnya permintaan hunian berkualitas, standar sebuah township kini tidak lagi hanya diukur dari kelengkapan fasilitas, tetapi juga dari komitmennya terhadap lingkungan. Menjawab tantangan ini, Sinar Mas Land menggandeng raksasa pengembang dan konstruksi berkelanjutan asal Jepang, Sumitomo Forestry, untuk menghadirkan Kota Wisata Ecovia.
Ini bukan sekadar proyek perumahan baru Sinar Mas Land, melainkan sebuah manifesto standar hunian hijau masa depan di Indonesia, yang dibuktikan bukan dengan klaim, melainkan dengan target sertifikasi green building yang kredibel.
Inilah yang membedakan Kota Wisata Ecovia dari proyek lain yang mengusung tema serupa. Kolaborasi ini secara serius menargetkan dua sertifikasi bergengsi: Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE).
Target ini menuntut pengembangan yang memenuhi syarat ketat dalam hal efisiensi energi, pengurangan konsumsi air, dan penggunaan bahan bangunan rendah emisi karbon.
Presiden Direktur PT Sumitomo Forestry Indonesia, Fumihide Nakatsu mengungkapkan, pengembangan ini ditargetkan untuk meraih sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) yang mensyaratkan efisiensi energi, pengurangan konsumsi air dan penggunaan bahan bangunan yang rendah emisi karbon sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
"Ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas penerapan teknologi konstruksi hijau di berbagai proyek di Indonesia, menciptakan model pengembangan kawasan yang selaras dengan alam," katanya melalui rilis yang diterima SuaraJakarta.id, Jumat 31 Oktober 2025.
"Kami juga mendorong transformasi menuju ekonomi rendah karbon. Kolaborasi dengan Sinar Mas Land merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi kami sebagai pelopor pembangunan berwawasan lingkungan di kawasan Asia Tenggara," paparnya.
Pengalaman Lokal Bertemu Keahlian Global
Proyek ambisius ini lahir dari penyatuan dua kekuatan besar. Sinar Mas Land membawa pengalaman puluhan tahun dalam membangun township skala besar yang sukses seperti Kota Wisata Cibubur.
Sementara itu, Sumitomo Forestry membawa keahlian global dalam teknologi konstruksi hijau dan penggunaan material ramah lingkungan, termasuk material kayu.
CEO Residential National Sinar Mas Land, Prasetijo Tanumihardja mengatakan, pihanya menyambut baik kolaborasi strategis antara Sinar Mas Land dan Sumitomo Forestry dalam pengembangan Kota Wisata Ecovia yang mencerminkan visi bersama menghadirkan hunian nyaman, berkelanjutan, dan berkualitas.
"Dengan menggabungkan pengalaman Sinar Mas Land dalam pengembangan township dan keahlian Sumitomo Forestry di bidang konstruksi berkelanjutan, kami yakin Kota Wisata Ecovia akan menjadi destinasi hunian pilihan keluarga urban Jabodetabek," ujarnya tampak optimis.
Sebagai gerbang utama menuju Kota Wisata Ecovia, klaster perdana Orlens resmi ditawarkan. Terletak di dalam distrik Bravera, klaster ini mengusung desain fasad modern tropis dengan tata ruang fungsional, dirancang untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara.
"Penghuni Klaster Orlens akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas penunjang gaya hidup sehat, mulai dari ruang terbuka hijau, promenade, jalur sepeda, jogging track, hingga outdoor playground. Keamanan menjadi prioritas utama dengan penerapan one gate system yang dilengkapi CCTV selama 24 jam," paparnya.
Terletak di dalam kawasan matang Kota Wisata Cibubur, Ecovia mewarisi keunggulan aksesibilitas yang prima. Kawasan ini dapat dijangkau dengan mudah melalui berbagai akses tol utama seperti Tol Jagorawi, JORR 1, dan JORR 2.
Berita Terkait
-
Nusron Ungkap Satu Keluarga Kuasai Tanah Seluas Dua Kali Jakarta, Ini Daftar 9 Raja Properti di RI
-
DNA Leadership Summit Pertemukan Ribuan Peserta dengan Pemimpin Berpengaruh
-
Studi Adaptation Finance Disiapkan demi Atasi Perubahan Iklim
-
Imajin Dorong Inovasi Industri Manufaktur yang Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
Imajin Bangun Hardware Serta Bioteknologi di ITS Pada Tech Link Summit 2024
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Menjawab Tantangan Iklan Tak Terlihat dengan Pengukuran Berbasis AI
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan