Muhammad Yunus
Rabu, 12 November 2025 | 13:56 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah korban dari di dalam bak kontrol air mancur Patung Kuda, Jakarta, Rabu (12/11/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus]
Baca 10 detik
  • Mayat ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB itu atas nama Mardiyanto
  • Bekerja sebagai operator kontrol air mancur Patung Kuda
  • Saksi membuka tutup bak kontrol dan melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia

SuaraJakarta.id - Petugas operator kontrol air mancur Patung Kuda, Jakarta Pusat, ditemukan tewas di kawasan patung itu, pada Rabu pagi, yang diduga akibat tersetrum.

"Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang di dalam bak kontrol pompa air Patung Kuda," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat Kompol Dimmas Adhit Putranto di Jakarta, Rabu (12/11).

Menurut dia, mayat yang ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB itu atas nama Mardiyanto yang bekerja sebagai operator kontrol air mancur Patung Kuda.

Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan rekan kerja korban, sekitar pukul 08.00 WIB ketika saksi ingin bekerja mengecek bak kontrol pompa air, saksi melihat ada kabel yang tersambung.

Kemudian, kata Dhimmas, saksi menduga bahwa rekan kerjanya sudah berada di bawah, selanjutnya saksi memanggil korban.

Namun, korban tidak merespon. Saksi pun membuka tutup bak kontrol dan melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Dengan kejadian tersebut saksi meminta bantuan kepada petugas kepolisian yang berada di sekitar Sapta Pesona Patung Kuda," ujarnya.

Polisi baru mengevakuasi korban pada pukul 09.40 WIB dan membawa jenazah korban ke RSCM yang didampingi pihak keluarga.

Patung Kuda Arjuna Wijaya

Baca Juga: Senjata Api Penembakan di Tanah Abang Berasal dari WNA Timor Leste, Begini Modusnya

Patung Kuda Arjuna Wijaya, dikenal juga sebagai Patung Asta Brata atau Patung Kuda Indosat, merupakan salah satu landmark terkenal di Jakarta.

Patung ini terletak di perempatan Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin, tepat di depan Gedung Indosat dan dekat Monumen Nasional (Monas).

Patung ini menggambarkan tokoh Arjuna yang sedang menaiki kereta perang yang ditarik oleh delapan ekor kuda, dipandu oleh Batara Kresna, diambil dari kisah epos Mahabharata.

Delapan kuda tersebut melambangkan delapan ajaran kepemimpinan (Asta Brata).

Karya ini dibuat oleh seniman Nyoman Nuarta dan diresmikan pada 1987 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Pembangunannya merupakan hadiah dari Bank Indonesia kepada Pemerintah DKI Jakarta.

Load More