- Electricity Connect 2025 digelar di Jakarta International Convention Center (JICC).
- Konferensi ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan investasi berkelanjutan dalam transisi energi hijau di Tanah Air.
- Pemerintah menaruh perhatian besar atas pemanasan global yang tengah melanda dunia.
Dengan total nilai investasi Rp3.000 triliun dalam 10 tahun, agenda ini diharapkan dapat berkontribusi hingga 1% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional setiap tahunnya.
"Pemerintah, Kementerian ESDM dan PLN berkomitmen mewujudkan kemandirian energi yang inklusif. Agar seluruh wilayah dapat menikmati listrik yang andal, bersih, dan terjangkau. Dan sekali lagi, energi ini sangat vital karena nanti ini perlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8%, gak ada cerita pertumbuhan ekonomi 8% tanpa kelistrikan yang kuat," kata Qodari.
Menggapai hal tersebut, Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025 sekaligus Sekretaris Jenderal MKI, Arsyadany G. Akmalaputri, mengatakan Electricity Connect 2025 membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk para pemangku kebijakan dan pelaku industri sektor energi membangun kemitraan dan investasi untuk memperkuat ekosistem EBT di kawasan Asia, khususnya Indonesia.
Untuk itu, Electricity Connect 2025 menggelar berbagai kegiatan yang meliputi plenary sessions, panel discussion, thematic discussions, high-level dialogues, knowledge hub, workshop, serta penandatanganan nota kesepahaman, supplier gathering, dan one-on-one meeting.
Arsya mengatakan bahwa panitia juga telah menyiapkan pameran yang diikuti oleh 94 exhibitor pelaku industri bidang ketenagalistrikan yang akan menampilkan terobosan teknologi paling mutakhir dari bidangnya.
"Kami optimis agenda Electricity Connect tahun ini akan berjalan sukses dan membuka lebih banyak pintu kolaborasi dan inovasi dari para pemangku kebijakan dan pelaku industri. Sama seperti tahun lalu, Electricity Connect 2025 merupakan Net Zero Emission event di mana seluruh jejak karbon yang sudah ditinggalkan ditukar dengan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca," pungkas Arsyadany.
Berita Terkait
-
Usulan Revisi PLTU Dianggap Ancam Ekonomi dan Transisi Energi: Mengapa?
-
Desak Transisi Bersih, Aktivis Greenpeace Bentangkan Spanduk di PLTGU Muara Karang
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen
-
Mengapa Transisi Menuju Energi Terbarukan Berjalan Lambat?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual
-
7 Tips Lipstik Merah Menyala untuk Tampilan Anti 'Tante-tante' yang Tetap Fresh dan Modern
-
Buruan Cek! 11 Link Dana Kaget Hari Ini untuk Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet
-
Mendorong Lompatan Transisi Energi: Kolaborasi Nasional Menuju Masa Depan Hijau
-
Cek Fakta: Viral Video Bahlil Sambut Ahli Gizi dari India, Benarkah?