Andi Ahmad S
Selasa, 30 Desember 2025 | 22:07 WIB
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin). ANTARA/HO-Pemkot Jakbar
Baca 10 detik
  • Dishub DKI Jakarta resmi menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan TMII dan Ragunan saat malam Tahun Baru 2026 guna mendukung kelancaran perayaan serta meminimalisir kepadatan kendaraan di titik wisata tersebut.

  • Syafrin Liputo menjelaskan bahwa pengaturan arus kendaraan ini bertujuan mengurangi kemacetan parah di lokasi wisata utama Jakarta, sehingga masyarakat yang merayakan malam pergantian tahun dapat bergerak dengan lebih nyaman.

  • Skema pengalihan arus di sekitar TMII mencakup berbagai rute alternatif dari arah Cawang, Halim, hingga Pondok Gede guna memastikan mobilitas warga tetap terjaga meski terjadi penutupan jalan di area.

SuaraJakarta.id - Malam pergantian tahun menuju 2026 tinggal menghitung jam. Bagi warga Jakarta, khususnya Gen Z dan Milenial yang berencana menghabiskan malam tahun baru di spot wisata populer, ancaman kemacetan horor sudah membayangi.

Dua lokasi yang diprediksi akan menjadi lautan manusia dan kendaraan adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur dan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan.

Mengantisipasi stuck total yang bisa merusak mood perayaan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bergerak cepat menerapkan skema rekayasa lalu lintas di sekitar dua kawasan tersebut.

Langkah ini diambil untuk memastikan mobilitas warga tetap mengalir meski volume kendaraan melonjak drastis.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan bahwa pengaturan ini vital demi kelancaran acara.

“Untuk rekayasa lalin dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di dua lokasi wisata itu,” kata Syafrin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Dishub DKI telah menyiapkan skenario detail untuk berbagai arah kedatangan:

1. Dari Arah PGC Cawang (Utara) Menuju Selatan (Ceger, Cipayung, Bambu Apus)

Ada dua opsi jalur yang bisa dipilih:

Baca Juga: Spun Pile sebagai Fondasi Kokoh Infrastruktur Maritim di Jakarta

Opsi A: Simpang TL PGC – Jalan Raya Bogor – Simpang TL Hek – Jalan Raya Bogor – Simpang TL Pasar Rebo – Jalan TB Simatupang - Jalan Raya Mabes Hankam – Putar Balik depan Polsek Cipayung – Jalan Raya Mabes Hankam.

Opsi B: Simpang TL PGC – Jalan Raya Bogor – Simpang TL Hek – Jalan H. Bokir Bin Dji’un – Simpang TL Keramik – Jembatan Jalan H. Bokir Bin Dji’un – Simpang TL Garuda – Jalan Raya Pondok Gede – Simpang depan RS Haji – Jalan Taman Mini II – Jalan Manunggal XVII – Jalan Albaidho – Jalan Rawa Binong – Jalan Pagelarang – Jalan Raya Hankam – Jalan Raya Setu – Jalan H. Karim – Jalan Raya Mabes Hankam.

2. Dari Arah Halim Perdana Kusuma (Utara) Menuju Selatan

Opsi A: Jalan Raya Pondok Gede – Simpang Jalan Lubang Buaya – Jalan Lubang Buaya – Jalan Rawa Binong – Jalan Pagelarang – Jalan Raya Hankam – Jalan Raya Setu – Jalan H. Karim – Jalan Raya Mabes Hankam.

Opsi B: Jalan Raya Pondok Gede – Simpang TL Garuda – Jembatan Jalan H. Bokir Bin Dji’un – Simpang TL Keramik – Jalan H. Bokir Bin Dji’un – Simpang TL Hek – Jalan Raya Bogor – Simpang TL Pasar Rebo – Jalan TB Simatupang – Jalan Raya Mabes Hankam – Putar Balik depan Polsek Cipayung – Jalan Raya Mabes Hankam.

3. Dari Arah Pondok Gede (Timur) Menuju Selatan

Load More