SuaraJakarta.id - Tim Percepatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi telah melakukan tes swab kepada 400 anggota keluarga karyawan PT LG Electronic Indonesia. Tes itu menindaklanjuti adanya penyebaran virus corona yang menyerang ratusan karyawan perusahaan asal Jepang itu.
Data teranyar, saat ini jumlah karyawan PT LG Electronic Indonesia yang terpapar Covid-19 mencapai 242 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan dari catatan sebelumnya.
“Untuk pihak keluarga yang sudah kami tes swab sebanyak 400 lebih,” kata Juru Bicara Tim Percepatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/8/2020).
Hanya saja, hasil dari tes swab kepada 400 anggota keluarga pasien positif tersebut belum keluar.
Baca Juga:71 Karyawan Positif Corona, Pabrik Suzuki Bekasi Ternyata Masih Buka
Pihaknya masih menunggu hasil akurat dari tim medis gabungan.
“Belum keluar hasilnya, nanti akan kami sampaikan (jika keluar hasil tes swab),” imbuh Alamsyah.
Sejauh ini, petugas kata Alamsyah juga masih melakukan tracing lanjutan kepada anggota keluarga dan orang yang pernah kontak langsung dengan para pasien dari salah satu perushaan terkemuka itu.
“Tracing masih kota lakukan terus, termasuk memantau perkembangan para pasien,” tutup Alamsyah.
Sumber penularan corona karyawan PT LG Electronic Indonesia di Bekasi karena 1 orang yang positif corona, lalu meninggal. Itu berdasarkan tes usap.
Baca Juga:Hikmah Pandemi Virus Corona, Denada Bisa Jadi Instruktur Zumba
Hal itu dipastikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Kluster LG berawal dari satu karyawan yang meninggal dunia karena positif COVID-19," kata Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Irfan Maulana di Cikarang kemarin.
Dari sana pihaknya langsung melakukan tes usap kepada seluruh karyawan dan menemukan 242 karyawan perusahaan itu positif COVID-19 hingga sejauh ini.
Dia menjelaskan temuan kluster PT LG Electronic Indonesia di kawasan MM2100 Kecamatan Cikarang Barat itu berawal pada 18 Agustus 2020 lalu saat satu karyawannya diduga terpapar COVID-19.
Perusahaan saat itu segera melaporkan temuan itu kepada pihaknya.
Sehari kemudian karyawan tersebut dinyatakan meninggal dunia sementara kepastian yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia akibat positif COVID-19 diketahui sehari setelah karyawan tersebut meninggal dunia.
"Jadi tanggal 20 Agustus kemarin atau sehari setelah meninggal dunia hasil tes usapnya keluar dan dinyatakan positif," ungkapnya.
Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi bersama pengelola kawasan industri kini terus melakukan koordinasi lebih intens lagi agar penyebaran COVID-19 tidak meluas secara sporadis.
"Sebagai langkah antisipasi, semua pihak harus terlibat dan bekerjasama dengan baik, mulai dari kawasan industri hingga pelaku usaha," katanya.
Irfan menyambut baik langkah perusahaan segera menutup operasional perusahaan untuk melindungi karyawan dari penyebaran COVID-19.
"Kami apresiasi manajemen LG. Itu upaya yang luar biasa, kooperatif, dan sangat baik," ucapnya.
Dia menyebut dalam dua pekan terakhir peningkatan kasus COVID-19 terjadi di kluster industri yakni mencapai 300 kasus.
"Penyumbang terbesar berasal dari kluster industri, PT LG dengan 242 kasus sementara perusahaan lainnya cuma satu hingga dua kasus saja," katanya.
Peningkatan signifikan kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi terpantau dari laman pikokabsi.bekasikab.go.id yang mencatat penambahan kasus positif sebanyak 206 kasus dalam sehari ini saja dimana 191 di antaranya menjalani isolasi mandiri.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah