SuaraJakarta.id - BMKG mengeluarkan prakiraan cuaca untuk kawasan Kota Bogor, Jawa Barat. Rabu (23/9/2020). Prakiraan cuaca Bogor siang ini hujan disertai petir.
Namun smalam hari prakiraan cuaca Bogor berawan.
Suhu udara Kota Bogor diprakirakan antara 23 derajat sampai 32 derajat celcius.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan potensi cuaca ekstrem pada periode peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca: Mau ke Bekasi Siang Ini? Hujan atau Tidak?
Potensi cuaca ekstrem itu diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dari 22 September hingga 28 September 2020.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, peralihan musim itu membuat kondisi hujan tidak merata. Bisa terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem dalam periode 22-28 September 2020 seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).
BMKG juga telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020, di mana diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-November 2020.
Akibat dari peralihan musim itu, BMKG mengingatkan akan adanya potensi diantaranya seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca: Pekanbaru, Dumai, Rengat dan Tembilahan Hujan Petir
"Masyarakat diiimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (21/9/2020) telah terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat.
Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00-19.00 WIB) teramati di Citeko.
Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi).
Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat.
Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung meningkatkan luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, dan berdampak pada banjir di DKI Jakarta kemarin malam.