Wakil Ketua MPR: Film G30S/PKI Perlu Diputar, Tapi Tidak Harus Diwajibkan

Jazilul mengatakan film G30S/PKI berisikan peristiwa politik yang kelam dan menyakitkan.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 25 September 2020 | 19:50 WIB
Wakil Ketua MPR: Film G30S/PKI Perlu Diputar, Tapi Tidak Harus Diwajibkan
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Suara.com/Ria Rizki)

Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo mengatakan, kebangkitan PKI memang tidak bisa dilihat, namun bisa dirasakan. Itulah mengapa, sejak 12 tahun lalu, dia sudah mewaspadai hal tersebut.

“Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru. Ini diawali sejak 2008, setelah saya mendapat informasi-informasi. Sehingga, saya menyatakan, membungkus semua gerakan ini dengan proxy war,” terang Gatot.

“Gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tapi dirasakan bisa. Contohnya, sejak 2008 itu seluruh sekolah meniadakan pelajaran tentang G30S/PKI. Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” tambahnya.

Wasekjen PKB Jazilul Fawaid. (suara.com/Bagus Santosa)
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. (suara.com/Bagus Santosa)

Terkait isu kebangkitan PKI ini, Jazilul menyebut bahwa mengungkit masalah PKI di masa kini sejatinya sudah tak relevan lagi.

Baca Juga:PKB: Pak Gatot Kalau Mau Nyapres Silakan, Gak Usah Bawa Isu Kebangkitan PKI

Dia juga menilai, seandainya Gatot berniat maju menjadi presiden di Pilpres 2024 mendatang, sebaiknya maju saja, tanpa harus membawa isu kebangkitan PKI.

“Sebagian orang bilang Pak Gatot goreng-goreng isu PKI untuk kepentingan dirinya. Kalau mau nyapres, silakan saja, tanpa harus menuduh pihak lain pro-PKI,” ujarnya.

“Demikian juga, sudah tidak relevan lagi bahas alasan Pak Gatot diganti, apalagi karena alasan pemutaran film G30S/PKI. Panglima kan bukan ngurusi film saja,” tambahnya yang juga Waketum PKB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak