Gangguan Psikis, Ortu Ungkap 3 Perilaku Nyeleneh Satrio Coret Musala

Gangguan psikis yang dialami Satrio sudah berlangsung tiga bulan belakangan ini.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 07:05 WIB
Gangguan Psikis, Ortu Ungkap 3 Perilaku Nyeleneh Satrio Coret Musala
Salah satu tulisan yang dibuat Satrio Katon Nugroho dalam aksi vandalisme di Musala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (29/9/2020). [Ist]

SuaraJakarta.id - Orang tua Satrio Katon Nugraha, tersangka kasus vandalisme, menyebut putranya tengah mengalami gangguan psikis.

Diketahui, Satrio melakukan aksi vandalisme di Musala Darussalam, Selasa (29/9/2020) lalu.

Mahasiswa berusia 18 tahun itu mencorat-coret rumah ibadah tersebut dengan tulisan bernada SARA.

Dia menggunakan pilox hitam saat mencorat-coret dinding dan ubin Mushola Darussalam.

Baca Juga:Edan! Sebelum Aksi Vandalisme, Satrio Cekik Ibu, Alasannya Darahnya Halal

Diantaranya tulisan "Anti Islam" dan "Anti Agama" sampai "Saya Kafir".

Musala Darusalam dicoret kafir. (instagram @aboutsinjay & @singgih.setiono)
Musala Darusalam dicorat-coret Satrio. (instagram @aboutsinjay & @singgih.setiono)

Tak cuma itu, Satrio juga mencoret serta menyobek Al Quran yang ada di musala tersebut.

Menurut pengakuan sang ayah berinisial K, pihaknya telah berusaha membawa Satrio berobat. Mulai dari pengobatan alternatif hingga ke psikolog.

"Saya sudah berupaya mengobati Satrio. Pertama pengobatan alternatif di wilayah Tangerang Selatan. Tiga kali berobat tak ada perubahan," ujarnya saat ditemui Suara.com, Kamis (1/10/2020).

"Kemudian saya punya inisiatif mengajak Satrio berobat ke psikolog di Rumah Sakit Mayapada. Kata psikolog, dia nggak bisa gambar dan tak bisa mengeluarkan jati diri," paparnya.

Baca Juga:Masjid se-Tangsel Siaga 1, Dijaga Ketat Usai Penyerangan Musala Saya Kafir

Hingga terakhir, lanjutnya, Satrio diajak berobat ke hypnoterapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini