Heboh Thamrin City Terbakar, Kapolres: Tak Ada yang Dijarah, Aman Semua

Menurutnya, kabar mengenai peristiwa penjarahan oleh massa yang viral di dunia maya adalah berita hoaks.

Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Rabu, 14 Oktober 2020 | 00:34 WIB
Heboh Thamrin City Terbakar, Kapolres: Tak Ada yang Dijarah, Aman Semua
Pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserang massa, Selasa (13/10/2020) malam. (Ist/tangkap layar)

SuaraJakarta.id - Beredar video di media sosial yang merekam ketika massa melakukan aksi perusakan dan pembakararn yang terjadi di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) malam.

Terkait video viral itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyangkal jika telah terjadi aksi penjarahan di pusat perbelanjaan tersebut.

Menurutnya, kabar mengenai peristiwa penjarahan oleh massa yang viral di dunia maya adalah berita hoaks.

"Saya yakinkan saya pastikan tidak ada penjarahan dan aman. Situasi landai-landai. Warga sudah kembali, kita pasukan juga sudah kembali," kata Heru saat dihubungi, Selasa malam.

Baca Juga:Viral Video Mobil Ambulans Dikejar dan Ditembaki Polisi hingga Jalan Mundur

Heru mengklaim langsung meluncur ke lokasi.  Dia pun kembali menegaskan tidak ada  aksi penjarahan di Thamrin City. 

"Enggak ada enggak ada, saya ada di TKP aman tidak ada yang dijarah. Aman semua," katanya.

Viral

Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial mengabarkan adanya penjarahan di pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam video berdurasi 10 detik itu terlihat sejumlah massa berkerumun di depan Thamrin City.

Baca Juga:Viral Ambulans Diserang Polisi! Ditembaki Gas Air Mata hingga Jalan Mundur

Seorang pria yang merekam video peristiwa tersebut mengabarkan bahwa telah terjadi penjarahan.

"Thamrin City nih sekarang-sekarang. Thamrin City nih semuanya abis lagi dijarah sama massa," tuturnya.

Kericuhan Pecah

Kericuhan pecah usai massa penolak UU Cipta Kerja dari kelompok gabungan ormas seperti Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama hendak membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB.

Kemudian selang 20 menit berlalu sebagian massa justru memilih bertahan dan tak lama melempari petugas.

Awalnya petugas kepolisian tak merespons lemparan batu hingga air mineral kemudian aparat menembaki massa dengan gas air mata.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut aksi bertajuk 1310 itu berubah menjadi ricuh setelah disusupi kelompok anarko yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 600 orang.

"Aksi berjalan lancar dari jam 1 sampai jam 4 sore dan kami memang sudah ada kesepakatan selesai jam 4. Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali, anak-anak anarko inilah kemudian bermain," kata Nana di kawasan seputar Halte BI, MH Thamrin, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak