Hal tersebut dapat terlihat dari seberapa sering publik melakukan tindakan pencegahan Covid-19 dalam seminggu dengan skor 0 untuk tidak pernah dan nilai 7 untuk melakukannya setiap hari.
Penggunaan masker ketika keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak mendapatkan nilai tertinggi dengan nilai masing-masing 6,5; 6,4; dan 6,0.
Sementara itu, penggunaan hand sanitizer mendapatkan skor 5,8, konsumsi multi-vitamin sebanyak 4,5, dan penyemprotan disinfektan sebanyak skor 3,6.
Survei ini juga memperlihatkan terbaginya persepsi responden terhadap efektivitas dari pelaksanaan PSBB kedua oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga:Maruf Amin: Vaksin Covid-19 Belum Halal Boleh Digunakan, Tapi...
![Beberapa pekerja kantoran berjalan bersama usai jam kantor di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/08/25295-psbb-jakarta.jpg)
Sebanyak 49,8% menyatakan PSBB kedua ini efektif, berbanding tipis dengan yang menyatakan bahwa PSBB kedua ini tidak efektif sebanyak 48,7%.
Selain itu, jumlah responden yang bekerja dari rumah sebanyak 30,5%, sedangkan yang masih masuk ke kantor sebanyak 36,1%.
Sisanya, sebanyak 33,4% menyatakan bahwa mereka mendapatkan shift masuk bergiliran.
Selanjutnya, survei ini juga menunjukkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 sudah menjangkiti lingkungan terdekat.
Sebanyak 26,5% responden menjawab bahwa ada orang dari lingkungan terdekat mereka yang terkena kasus positif Covid-19.
Baca Juga:Mengapa Indonesia Beli Vaksin COVID-19 yang Belum Terbukti Manjur?
Rata-rata jumlah orang yang positif Covid-19 dari lingkungan terdekat tersebut sebanyak 3 hingga 4 orang.