Mahasiswa Demo Besar Satu Tahun Jokowi Berusaha Masuk Ring Satu Istana

Meraka datang dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Pebriansyah Ariefana | Bagaskara Isdiansyah
Selasa, 20 Oktober 2020 | 08:31 WIB
Mahasiswa Demo Besar Satu Tahun Jokowi Berusaha Masuk Ring Satu Istana
Puluhan Massa yang terdiri dari mahasiswa dan muruh menggeruduk pusat pemerintahan Kota Tangerang, Senin (19/10/2020). Kedatangan mereka untuk menuntut Pemkot dan DPRD Kota Tangerang turut ikut menolak UU Cipta Kerja. [Suara.com/Irfan Maulana]

SuaraJakarta.id - Mahasiswa demo besar, Selasa (20/10/2020) bertepatan dengan satu tahun Jokowi memerintah di periode kedua. asda 5.000 mahasiswa yang berdem.

Meraka datang dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Selain itu para buruh pun akan melakukan aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja bertepatan 1 tahun Jokowi-Ma'aruf, Selasa (20/10/2020) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Aparat kepolisian mempusatkan jalannya aksi demonstrasi tersebut hanya di sekitar kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.

Demo mahasiswa Jombang tolak Omnibus Law (Foto: Beritajatim)
Demo mahasiswa Jombang tolak Omnibus Law (Foto: Beritajatim)

Koordinator Aliansi BEM SI, Remy Hastian, mengatakan, pihaknya menyayangkan aksi hanya dipusatkan di Patung Kuda. Ia mengaku akan melakukan negosiasi ke aparat kepolisian agar bisa mendekat ke ring satu atau istana.

Baca Juga:5.000 Mahasiswa Plus Buruh Juga Demo Besar Siang Ini Pukul 13.00 WIB

"Kita akan coba negosiasi dengan pihak kepolisian," kata Remy melalui pesan singkat kepada Suara.com, Selasa (20/10/2020).

Menurut Remy, massa mahasiswa akan datang dan memulai aksinya pada pukul 13.00 WIB. Estimasi massa diperkirakan akan diikuti 5.000 mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia.

Sementara sebelumnya, Remy mengatakan, pihaknya juga menyayangkan sikap pemerintah yang menutup mata dan justru menantang masyarakat ke dalam pengadilan judicial review di Mahkamah Konstitusi.

Ratusan mahasiswa gabungan mengepung Kantor Pemkot Tangerang, Senin, (12/10/2020). Kedatangan mereka untuk meminta Wali Kota Tangerang Arief Wismasnyah dan DPRD Kota Tangerang menyatakan sikap menolak Omnibus Law Cipta Kerja. [Suara.com/Irfan Maulana]
Ratusan mahasiswa gabungan mengepung Kantor Pemkot Tangerang, Senin, (12/10/2020). Kedatangan mereka untuk meminta Wali Kota Tangerang Arief Wismasnyah dan DPRD Kota Tangerang menyatakan sikap menolak Omnibus Law Cipta Kerja. [Suara.com/Irfan Maulana]

"Hal tersebut memberikan kesan bahwa melakukan judicial review bukan merupakan cara yang efektif," ungkapnya.

Adapun terkait aksi hari ini, Remy mengimbau seluruh massa aksi untuk membekali diri dengan masker, face shield, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi mengingat demonstrasi akan dilakukan saat pandemi covid-19.

Baca Juga:Dukung Aksi Mahasiswa Hari ini, Aliansi Dosen: Demo Dijamin Konstitusi

Sementara itu, buruh dari Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) akan menuntut Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan UU Cipta Kerja.

"Tuntutannya batalkan Omnibus, mendesak dikeluarkannya Perppu," kata Ketua KASBI Nining Elitos.

Terkait estimasi massa buruh yang datang menggelar aksi, Nining tidak menyebut berapa jumlah buruh yang bakal turun ke jalan.

Demo mahasiswa di Jalan Padjajaran Bogor (Suara.com/Andi)
Demo mahasiswa di Jalan Padjajaran Bogor (Suara.com/Andi)

Diketahui, DPR dan pemerintah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi undang-undang dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan pada Senin (5/10/2020) lalu.

Keputusan ini disetujui oleh tujuh dari sembilan fraksi, mereka yang setuju antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP. Sementara dua fraksi yang menolak adalah Demokrat dan PKS.

Pengesahan UU Cipta Kerja ini juga mengundang reaksi keras dengan gelombang demonstrasi dari masyarakat sipil seperti mahasiswa, masyarakat adat, kelas pekerja, para guru, hingga tokoh agama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini