SuaraJakarta.id - Sebanyak 26 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Pakuan Bogor diamankan Polresta Bogor Kota, Selasa (20/10/2020) malam.
Para mahasiswa ini diamankan polisi saat aksi di sekitaran gerbang utama Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengatakan, dari 26 mahasiswa yang diamankan itu, enam di antaranya mahasiswi.
"Ada 26 mahasiswa dari berbagai Fakultas, ada enam mahasiswi juga dan keterkaitannya adalah dari batas izin atau kegiatan pelaksanaan dari Undang-Undang sampai pukul 18.00 WIB," katanya kepada wartawan, Selasa malam.
Baca Juga:Hasut Pelajar buat Ricuh Aksi UU Ciptaker, 3 Pemuda Terancam 10 Tahun Bui
Menurut dia, kepada 26 mahasiswa itu dilakukan pendataan dan diberikan pemahaman mengenai aturan dalam unjuk rasa.
"Kami dari Polresta melakukan langkah-langkah pendataan dan himbau aksi unjuk rasa ke depan agar mematuhi aturan umum, tetap undang-undang menyampaikan pendapat di muka umum sampai pukul 18.00 WIB, tidak ada lagi unjuk rasa yang dilakukan," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dipukul mundur anggota gabungan Polri-TNI, Selasa (20/10/2020) malam.
Saat dipukul mundur pada pukul 18.30 WIB, anggota gabungan mengamankan sejumlah massa aksi yang diduga menjadi pemicu keributan di kawasan gerbang Istana Bogor.
Massa aksi yang dipukul mundur itu berlarian di Jalan Raya Sudirman menuju arah Air Mancur.
Baca Juga:PM Jepang Masuk Istana Bogor, Mahasiswa Bobol Kawat Berduri Kembali Demo
Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara mahasiswa dan anggota gabungan tersebut.
Pada pukul 20.00 WIB, jalur Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor kembali dibuka, akses jalan yang sebelumnya ditutup dibuka setelah Perdana Menteri PM Jepang Yoshihide Suga telah selesai melakukan pertemuan di Istana Bogor dengan Presiden Joko Widodo.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi