SuaraJakarta.id - Peristiwa satu keluarga tewas di Perumahan Bumi Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang berawal dari ledakan keras. Ledakan itu suara ban motor dan mobil meledak karena terbakar.
Api membakar rumah keluarga itu, Jumat (23/10/2020) dini hari tadi.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 07/01 Suyanto menceritakan detik-detik kobaran api itu muncul hingga membakar rumah korban.
Peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 01.30 WIB. Saat itu, kata dia, semua warga memang sudah pada tidur.
Baca Juga:Satu Keluarga Tewas Terbakar saat Tidur, Kondisi Baju Para Korban Utuh
Namun, Suyanto tetiba diberitahu oleh salah satu petugas keamanan yang bertugas bahwa ada percikan api di plafon rumah milik korban.
"Saya kemudian melihat percikan api itu sudah jatuh dari plafon ke mobil dan motor yang memang terparkir. Tidak lama itu ledakan ban mobil dan ban motor," ujarnya kepada SuaraJakarta.id, di lokasi.
"Ledakan itu beberapa kali karena di rumahnya itu ada satu mobil dan tiga sepeda motor. Saat itu juga saya langsung membunyikan sirine untuk membangunkan warga," sambungnya.
Tidak hanya membunyikan sirine, Suyanto mengakui, langsung menghubungi dinas pemadam kebakaran dan pihak PLN.
"Api juga sudah berkobar. Saya melihat orangnya (korban) masih di dalam, kami tidak bisa masuk ke dalam untuk menyelamatkan mereka," tuturnya.
Baca Juga:Rumah Terbakar saat Tidur, Satu Keluarga di Kabupaten Tangerang Meninggal
Api yang juga sudah membesar, Suyanto menyebut, warga berjibaku untuk berusaha memadamkan api. Pemadaman dilakukan warga dengan cara manual.
"Kami memadamkan manual, warga semua pada bawa ember dan segala macam yang berisi air untuk menyiram api," ungkapnya.
Suyanto mengakui, upaya itu tidak membuahkan hasil apa-apa. Api dengan cepat mulai merambat ke sebelah rumah sisi kanan dan kiri.
"Namun, beruntung tidak lama pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi sehingga tidak terlalu meluas api. Ada beberapa mobil pemadam langsung menyiramkan titik api," tuturnya.
"Warga juga masih membantu tim pemadam melakukan pemadaman. Akhirnya tidak lama, api mulai padam. Kemudian, tim pemadam langsung mengevakuasi korban," sebutnya.
Suyanto menyatakan, satu keluarga yang menjadi korban itu bisa di evakuasi pemadam ke luar. Saat di evakuasi korban sudah dalam keadaan tewas.
"Jenazah korban satu keluarga ini sekujur tubuhnya hitam. Tapi baju yang dikenakan tidak terbakar. Makanya sepertinya korban kehabisan oksigen karena lama didalam," paparnya.
"Yang menjadi korban hanya lima orang satu keluarga. Sementara tetangga sebelahnya berhasil menyelamatkan diri. Jadi total ada tiga rumah yang terbakar, satu rumah yang hangus dan sisanya tidak," lanjutnya.
Pantauan SuaraJakarta.id, di lokasi, warga hingga kerabat dari keluarga korban terus ramai berdatangan pada pukul 10.00 WIB.
Jenazah satu keluarga korban kebakaran itu dimandikan di rumah tetangga.
Sementara, rumah korban yang hangus karena amukan si jago merah dipugari garis polisi.
Garis polisi tersebut membentang hingga tiga rumah yang terbakar. Di lokasi, banyak puing-puing berserakan dan kondisi motor hingga mobil yang hangus tak berbentuk.
Salah satu keluarga korban, Sabdo tidak menyangka pamannya tewas dengan kondisi tragis. Dia tak menampik merasak kehilangan karena mereka adalah orang yang baik.
"Saya tuh dari Kabupaten Bogor. Saya mendapat info jam 5 subuh dari adik katanya paman meninggal karena kebakaran. Saya langsung bergegas ke sini," sebutnya.
Sesampainya di lokasi, Sabdo menyebut, sudah melihat pamannya beserta anak dan istri sudah ditutupi dengan kain.
"Kalau saya lihat badan semua pada gosong. Luka bakar ada di tangan sedikit, tapi tidak begitu terlihat karena hitam pekat," imbuhnya.
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di Gunung Kidul, Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Rencananya sehabis sholat Jumat jenazah langsung dibawa ke Wonosari," sebutnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution