SuaraJakarta.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang memiliki pendekatan lain terkait proses pemberantasan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Selain tetap menjalankan metode sidak langsung ke berbagai lokasi, fokus BNN Kota Tangerang adalah menyetop potensi penyalahgunaan narkoba dengan penyuluhan dan pencegahan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang, AKBP Ichlas Gunawan, yang baru dilantik pada 6 Oktober 2020 lalu.
Menurut Ichlas Gunawan, metode sidak langsung tak selalu efektif memberantas peredaran narkoba.
Baca Juga:Manfaatkan Demo Tolak UU Ciptaker, Koper Isi Narkoba Diedarkan ke Jakarta
Hal paling esensial disebutnya menanamkan karakter anti-narkoba di dalam masyarakat.
"Kalau bicara narkoba, kita amankan barang bukti banyak-banyak, itu menurut saya tidak menyelesaikan masalah," kata Ichlas Gunawan kepada Suara.com di Kantor BNN Kota Tangerang, Jumat (23/10/2020).
"Tapi bukan berarti tak penting ya, itu (sidak) penting tapi tak selesaikan masalah kalau tidak dibarengi dengan pencegahan yang masif," tambahnya.
Ichlas, yang sebelumnya menjabat Kepala BNN Kota Pangkalpinang, menyebut peredaran narkoba itu layaknya perputaran ekonomi biasa, di mana ada permintaan di situ ada barang.
Sebanyak apa pun polisi atau BNN menyita barang haram itu, peredaran narkoba disebutnya bakal tetap terjadi karena peminatnya tetap ada.
Baca Juga:Curi Kesempatan Saat Demo Omnibus Law, 3 Kurir Narkoba Diringkus Polisi
"Kemarin kami dapatkan barang bukti 300 kilogram ganja. Itu kan bandar tetap akan ada. Mereka tetap jual, bahkan harga barangnya jadi naik," beber Ichlas.
"Itu hukum dagang. Begitu barang kurang, yang minta tetap ada, harga naik, yang diuntungkan? Bandar," tambahnya.
Melalui studi kasus tersebut, Ichlas menekankan bahwa langkah pencegahan jauh lebih penting dari memberantas jaringan yang sudah ada.
Pencegahan yang bakal dia terapkan di BNN Kota Tangerang adalah melalui program "Kelurahan Bersinar" (bersih dari narkoba).
Di sisi lain, pihaknya juga menggandeng berbagai stakeholders terkait dari mulai lembaga dinas, puskesmas, hingga organisasi masyarakat.
"Tugas kita dipencegahan melalui ‘Kelurahan Bersinar’ ini kita kurangi peminat. Dengan cara edukasi ke masyarakat," kta Ichlas.
"Jadi, masyarakat punya imun yang tinggi. Orang jual narkoba pun mereka tak akan mau, bahkan saat dikasih gratis."
"Jadi pencegahan harus masif, sosialisasi, ada regulasi di kelurahan, ada penggiat yang kita bangun, dan ada deteksi dini. Seperti itu yang akan kita fokuskan," tambahnya.
Secara sederhana, Ichlas menjelaskan bahwa dalam proses pencegahan ini, BNN Kota Tangerang akan berpegangan pada empat langkah yakni pelajari, pahami, hindari dan perangi.
"Untuk perangi narkoba itu ada empat langkah yang bisa kita lakukan. Yakni pelajari. Harus dipelajari ada manfaatnya apa banyak mudaratnya," beber Ichlas.
"Lalu kita pahami, kalau sudah paham ya hindari. Terakhir perangi. Bagaimana peranginya? ya pakai tiga langkah tadi, pelajari, pahami, hindari. Otomatis bandar itu akan hilang dengan sendirinya," tandasnya.