Heboh Emak-emak Mau Bakar Balai Kota, Anak Buah Anies Belum Lapor Polisi

"Balai Kota memang ada pamdal (pengamanan dalam) intern sendiri. Namun anehnya kenapa ada kejadian tidak ada informasi ke kita,"

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 29 Oktober 2020 | 11:32 WIB
Heboh Emak-emak Mau Bakar Balai Kota, Anak Buah Anies Belum Lapor Polisi
Perempuan berjilbab terobos Balai Kota Jakarta ingin membakar gedung yang menjadi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

SuaraJakarta.id - Kejadian seorang perempuan yang ingin membakar Balai Kota DKI Jakarta sempat membuat geger publik. Namun ternyata anak buah Gubernur Anies Baswedan belum melaporkan kejadian ini ke polisi.

Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Gunarto mengaku belum menerima laporan dari pihak Balai Kota. Padahal kantor Anies itu punya satuan pengamanan sendiri.

"Balai Kota memang ada pamdal (pengamanan dalam) intern sendiri. Namun anehnya kenapa ada kejadian tidak ada informasi ke kita," ujar Gunarto saat dikonfirmasi, Kamis (29/10/2020).

Gunarto menyebut Balai Kota hanya sekadar memberikan surat pemberitahuan kepada Polsek Gambir. Itupun diberikan malam hari setelah kejadian ramai diberitakan.

Baca Juga:Fakta Perempuan Berjilbab Hitam Mau Bakar Kantor Anies, Ada Nama Istri SBY

"Justru ketika sudah ramai kita hanya di surati, dan itu pun malam harinya," katanya.

Gunarto menyayangkan laporan terlambat dari pihak Balai Kota ini karena pelaku sudah terlanjur tak diketahui lokasinya. Namun ia mengaku sudah mengambil tindakan sendiri dengan mendatangi tempat kejadian.

"Itu pun pelakunya entah sudah di mana dan paginya kita jemput bola ke sana, untuk klarifikasi namun mereka cuti bersama," katanya lagi.

Sebelumnya, setelah sempat dilepaskan karena diduga alami gangguan jiwa, emak-emak berhijab yang nekat mau membakar gedung Balai Kota DKI Jakarta kembali dilaporkan ke Polsek Gambir.

Pelaporan itu dilakukan Pemprov DKI lantaran wanita itu membuat laporan karena mengaku-ngaku telah dianiaya prajurit TNI.

Baca Juga:Seorang Wanita Berhijab Ancam Bakar Balai Kota, Polisi Lakukan Olah TKP

Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin yang tadinya berpikir emak-emak tersebut tidak waras menjadi berubah pikiran. Ia sekaligus mengklarifikasi bahwa pelaporan yang diklaim emak-emak tidak benar.

"Setelah saya buat klarifikasi itu, akhirnya saya buat surat ke kapolsek bahwa telah terjadi kejadian seperti ini. Karena dia melaporkan seorang TNI itu menganiaya dia di lantai 12. Akhirnya saya buat laporan kepada kepala POM Jaya bahwa kejadiannya tidak benar seperti itu dan saya akan melaporkannya ke Polsek Gambir," kata Budi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

Kejadian ini diketahui saat ada rekaman video soal emak-emak yang mendatangi balai kota dengan membawa bensin. Dalam rekaman video itu, tampak ada aparat TNI yang juga melakukan pemeriksaan terhadap wanita tersebut.

"Ini bensin lho, amankan," ujar anggota polisi tersebut dalam rekaman video.

Saat petugas menemukan botol bensin, terlihat wanita itu tak terima dengan pemeriksaan yang dilakukan petugas.

"Saya tidak terima ini semua," kata dia.

Wanita berhijab itu pun terlihat terlibat cekcok mulut dengan aparat yang telah menyita botol berisi bensin tersebut.

"Ku bakar gedung ini," ucapnya.

Wanita yang mengenakan hijab berwarna biru dongker itu pun merasa mendapatkan kekerasan saat dilakukan pemeriksaan. Bahkan wanita itu sempat menunjuk aparat TNI.

"Enggak ada kekerasan," kata anggota TNI yang mengenakan masker tersebut.

Dalam rekaman itu, tampak anggota polisi kembali menanyakan maksud wanita itu membawa bensin ke dalam ruangan. Saat ditanyakan hal itu, wanita itu pun langsung mengaku alasannya membawa bensin untuk melakukan pembakaran.

"Ibu bawa bensin mau membakar?" tanya petugas.

"Iya memang aku mau bakar," timpal emak-emak berhijab itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak