Habib Rizieq Singgung Revolusi Berdarah

Habib Rizieq menuding aparat hukum tebang pilih dalam menangani kasus-kasus.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 13 November 2020 | 06:20 WIB
Habib Rizieq Singgung Revolusi Berdarah
Habib Rizieq bercerita soal Pemerintah Arab Saudi minta maaf kepadanya. (YouTube/Front Tv)

SuaraJakarta.id - Habib Rizieq Shihab menyinggung soal revolusi berdarah yang akan terjadi jika Indonesia tidak memperbaiki hukum yang diskiminatif. Habib Rizieq menuding aparat hukum tebang pilih dalam menangani kasus-kasus.

Hal itu diungkapkan Habib Rizieq saat menyatakan ingin rekonsiliasi dengan pemerintahan Jokowi. Namun dengan syarat diskriminasi penegakan hukum yanga terjadi mesti diselesaikan.

Saat bicara diskriminasi perlakuan hukum, Habib Rizieq nyindir Denny Siregar dan Ade Armando lho.

Dalam pidatonya di depan jemaan pengajian dan pendukunganya di Markaz Syariat Petamburan Jakarta, Habib Rizieq mengatakan rekonsiliasi wajib didahului dengan dialog terbuka antara rezim pemerintah Jokowi dan Habib Rizieq.

Baca Juga:Nikita Mirzani Dinilai Hina Habib Rizieq, Tukang Bakso Mirip Raffi Dibentak

Dia menjelaskan pemerintah bukan musuh laskar FPI, yang menjadi musuh Habib Rizieq adalah ketidakadilan dan kezaliman. Untuk itu, dalam isu rekonsiliasi, Habib Rizieq mengajak pemerintahan Jokowi untuk menjalankan Revolusi Akhlak.

Habib Rizieq dalam siaran Front TV (YouTube/FrontTV).
Habib Rizieq dalam siaran Front TV (YouTube/FrontTV).

Habib Rizieq mengatakan dialog merupakan prinsip penting untuk menuju rekonsiliasi dengan Jokowi.

Makanya, Habib Rizieq pun merasa heran. Ada wacana rekonsiliasi kok dia baru pulang di Tanah Air sudah ada yang ngegas banget mau membuka kasus hukum pemimpin sentral FPI itu.

“Belum lama pulang, eh kok kasus Habib Rizieq Syihab akan kita buka. Jangan buka kasus yang tidak ada. Penistaan ulama kenapa nggak kau periksa dulu. Kenapa Denny Siregar, Ade Armando Abu Janda dibiarkan,” ujar Habib dikutip dari siaran kanal Youtube Front TV, Kamis kemarin

Habib Rizieq menyindir Denny Siregar dalam menyoroti diskriminasi perlakuan dan penegakan hukum. Aparat hukum kok cepat memproses kelompok yang berseberangan dengan pemerintah, sebaliknya lambat memproses kubu yang pendukung penjilat pemerintah.

Baca Juga:Ustad Felix Siauw Sambangi Rizieq Shihab, Ini Poin Perbincangannya

“Siapa saja yang salah proses! Kelompok yang nggak suka pemerintah dicari-cari, diproses. Kelompok yang menjilat pemerintah dibiarkan. Ini bisa jadi bom waktu. Kalau tak ingin ada revolusi berdarah, revolusi sosial, ya diperbaiki,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak