Mau Jual Saham Bir Anker, Pemprov DKI Klaim Belum Disetujui DPRD

Faisal bahkan menyebut pihaknya sudah berulang kali mengirim surat yang isinya permohonan agar penjualan saham disetujui.

Pebriansyah Ariefana | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 13 November 2020 | 21:14 WIB
Mau Jual Saham Bir Anker, Pemprov DKI Klaim Belum Disetujui DPRD
Kepala BPRD Faisal Syafruddin di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019). [Suara.com/Fakhri Fuadi]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan tak menambah jumlah saham di perusahaan bir merk Anker, PT Delta Djakarta. Bahkan, saham yang dimiliki saat ini ingin dijual Gubernur Anies Baswedan.

Kendati demikian, Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Faisal Syafruddin justru menyebut rencana ini masih terhambat. Sebab, pihak DPRD belum kunjung menyetujui penjualan saham tersebut.

"Penambahan saham harus melewati persetujuan DPRD dulu dan serangkaian prosedur lainnya yang tidak pernah terjadi," ujar Faisal kepada wartawan, Jumat (13/11/3020).

Faisal bahkan menyebut pihaknya sudah berulang kali mengirim surat yang isinya permohonan agar penjualan saham disetujui. Namun, DPRD tak kunjung menggubrisnya.

Baca Juga:Bantah Tambah Saham Perusahaan Bir Anker, Pemprov DKI: Datanya Tertukar

"Kami juga telah mengirimkan beberapa kali surat permohonan persetujuan penjualan saham kepada DPRD, namun belum kunjung disetujui," jelasnya.

Ia menjelaskan terhitung sudah tiga kali permohonan persetujuan penjualan saham PT Delta Djakarta diajukan kepada DPRD.

"Ada tiga surat permohonan penjualan saham bir yang telah diajukan Pemprov DKI kepada DPRD. Di antaranya Surat Gubernur DKI Nomor 479/-1.822, Nomor 91/-1.822, dan Nomor 177/-1.822," pungkasnya.

Karena itu, ia menegaskan saat ini jumlah saham Pemprov DKI Jakarta masih sama sejak tahun 2015, yakni 26,25 persen atau sebesar 210.200.700 lembar saham.

Kronologis kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta sebagai berikut:

Baca Juga:Pemprov DKI Kini Pemegang Saham Mayoritas Bir Delta Djakarta? Ini Faktanya

  • 1984 : sebesar 810.600 saham (35 persen)
  • 1993 : sebesar 4.204.014 saham (30 persen)
  • 2000 : sebesar 4.204.014 (26,25 persen)
  • 2015 : sebesar 210.200.700 (26,25 persen)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini