Baliho Rizieq Provokatif, TNI: Indonesia Ada Apa sampai Revolusi Akhlak?

"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak? Isinya provokasi," katanya.

Agung Sandy Lesmana
Senin, 23 November 2020 | 14:08 WIB
Baliho Rizieq Provokatif, TNI: Indonesia Ada Apa sampai Revolusi Akhlak?
Prajurit TNI menurunkan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

SuaraJakarta.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengklaim pihaknya tak hanya mencopot baliho bergambar Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, petugas juga menurunkan baliho yang dianggap tak berizin. 

"Kita turunkan poster tidak hanya Rizieq Shihab saja, poster lain juga kita turunkan. Yang ilegal kita turunkan," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (23/11/2020). 

Dia mengklaim, sebanyak 900 spanduk Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.

"Sampai saat ini hampir 900-an (spanduk) di DKI (ditertibkan), bahkan ada warga yang ikut turunkan," katanya.

Baca Juga:Merasa Dicatut! AMAN Bantah Kirim Karangan Bunga Dukungan ke Pangdam Jaya

Menurut Dudung, upaya penertiban spanduk dilakukan oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP karena lokasi pemasangan yang tidak pada tempatnya serta melanggar ketertiban umum.

Dudung mengemukakan upaya penurunan spanduk bahkan sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir.

"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?," kata Dudung.

Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra menilai spanduk bergambar Rizieq Shihab dinilai mengandung makna provokasi.

"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak? Isinya provokasi," katanya.

Baca Juga:TNI Turun Tangan Copot Baliho Rizieq, PDIP: Anies Sudah Tidak Mampu

Upaya penertiban spanduk Rizieq Shihab juga berlangsung di sejumlah daerah lain di luar Jakarta, di antaranya Jawa Timur.

"Pangdam dan Kapolda sudah sama-sama sinergi. Ini untuk negara. Pangdam nyatakan yang ganggu stabilitas akan dihadapi bersama," katanya. (Antara). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak