SuaraJakarta.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo resmi mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye setelah ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu (26/11/2020) dini hari.
Pantauan Suara com, Edhy keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 23.34 WIB dengan mengenakan rompi tahanan. Tak hanya itu, kedua tangan Edhy tampak dalam kondisi terborgol. Ia juga sempat berhenti ketia awak media memanggil ketika ingin ditampilkan dalam konferensi pers. Edhy nampak berjalan dibawa ke ruang konferensi pers bersama tersangka lainnya.
Selain Edhy, belum diketahui berapa pasti jumlah tersangka lainnya yang ditetapkan KPK.
Rompi tahanan KPK yang dikenakan Edhy menandakan KPK telah menetapkanya sebagai tersangka.
Baca Juga:Gantikan Edhy Prabowo, Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Menteri KKP Ad Interim
Proses penetapan tersangka politikus partai Gerindra itu setelah penyidik KPK melakukan serangkaian pemeriksaan intensif setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Rabu (25/11/2020) dini hari, sekitar pukul 01.23 WIB.
Malam ini, pimpinan KPK akan mengumumkan detail kasus yang menjerat Edhy Prabowo. Konferensi pers akan dilaksanakan di Gedung Penunjang Merah Putih KPK.
Seperti diketahui, Edhy ditangkap KPK setelah kepulangannya dari Kota Honolulu, Amerika Serikat. Ia ditangkap atas dugaan korupsi ekspor benih lobster yang tengah aktif dijalankan oleh kementerian KKP.
Dalam penangkapan itu, KPK turut menyita sejumlah barang bukti berupa kartu debit ATM yang diduga terkait dalam dugaan korupsi ekspor benih lobster di lingkungan Kementerian KKP.
Adapun total yang sempat diamankan oleh KPK berjumlah 17 orang. Selain Edhy dan Istri. Ada sejumlah pihak dari Kementerian KKP dan pihak swasta.
Baca Juga:Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Edhy Prabowo Pakai Rompi Oranye
Mereka pun ditangkap di sejumlah lokasi seperti di Jakarta, Depok, Jawa Barat dan Bandara Soekarno Hatta. Penangkapan Edhy Prabowo dipimpin langsung oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan.