SuaraJakarta.id - Sampai kini, hasil tes swab virus corona pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab belum juga diketahui, apakah positif atau negatif. Terkait hal ini, Habib Rizieq disebut melayangkan surat kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Sabtu (28/11/2020) sore tadi.
Bima Arya yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan hasil swab pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"15 menit lalu, saya menerima surat pernyataan yang ditandatangani oleh Habib Rizieq, yang menyatakan bahwa beliau tidak mengizinkan hasilnya untuk diketahui oleh pemerintah kota," ujar Bima Arya kepada wartawan di pendopo.
Menurutnya, langkah yang akan diambil Satgas Covid-19 Kota Bogor adalah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Di mana saat ini pihaknya terus memastikan penanganan Covid-19 terhadap Habib Rizieq berjalan maksimal.
Baca Juga:Tak Terima Diperiksa Soal Kerumunan, Habib Rizieq: Ini Kriminalisasi!
"Kita akan melangkah sesuai dengan kewenangan kita, dan selanjutnya kita akan masuk ke wilayah hukum juga. Berdasarkan kewenangan kita, dan aturan kita, apa yang kemudian bisa dilakukan," ujar Bima.
"Karena, bagaimanapun apabila kordinasi dengan RS itu penting, privasi pasien itu diperhatikan yang utama dan bias. Tapi koordiansi sinergi itu juga penting," sambung Bima.
Mengenai laporan yang dilayangkan Satgas Covid-19 Kota Bogor kepada Polresta Bogor Kota, kaitan dugaan pelanggaran protokol kesehatan RS Ummi akan terus berjalan.
"Kita tidak mendapatkan informasi terkait banyak hal, utamanya dalam pelakanaan swab itu sendiri, kita semestinya begini. Kalau di RS itu kan semua kegiatan diketahui oleh direktur, siapa yang melakukan swab dan berapa orang, jadi banyak hal yang tidak disampaikan secara terbuka terkait dengan proses swab itu," ujarnya lagi.
Ia juga menegaskan, bahwa Pemkot Bogor dengan tegas akan melakukan proses hukum yang berlaku.
Baca Juga:2 Pekan Usai Hajatan Habib Rizieq, Kasus Corona Jakarta Tambah 1.370 Orang
"Orang swab test itu kan ada tiga alasan, pertama karena memang ada gejala, kedua karena ada riwayat kontak erat dan ketiga karena akan dilakukan tindakan medis gitu. Artinya, dua hal itu terpenuhi, dan sedang dalam proses observasi gitu," jelasnya lagi.
Kaitan banyak informasi beredar bahwa, Pemerintah Kota Bogor dalam penanganan Habib Rizieq tersebut merupakan bentuk politisasi. Hal tersebut dibantah keras oleh politikus PAN tersebut.
"Nggak ada, ya kan setiap warga yang kontak erat itu ditelusuri, apalagi di wilayah saya, di RS Ummi itu kan ratusan yang aktif di situ setiap hari, kan kita pastikan semuanya aman itu saja nggak ada urusan lain dan politik, nggak ada itu. Saya menjalankan tugas, bahwa semua dilakukan untuk keselamatan dan warga saya," ujar Bima.
Sebelumnya, kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar menilai, bahwa Satgas Covid-19 Kota Bogor terlalu mempolitisasi Habib Rizieq dalam segi kesehatan.
"Kenapa ini telak banget kepada Habib Rizieq, ada apa gitu. Janganlah permasalahan kesehatan dan dipolitisasi manfaat apalagi, unsurnya kebencian dan ketidak sukaan?,. Artinya kita tetap kesehatan dan hukum dikedepankan," ucapnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi