
Sebelumnya, Juru Bicara PSI Sigit Widodo menegaskan partainya menolak usulan kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta. Terlebih, kenaikan gaji tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Melalui akun Twitter Sigit @sigitwid, Sigit menyebut para anggota DPRD DKI tega terhadap rakyat sebab mengusulkan adanya kenaikan gaji di tengah pandemi Covid-19
"Tega sekali @dprddkijakarta mencoleng uang rakyat sebegitu banyak di saat seperti ini," kata Sigit seperti dikutip Suara.com.
Bantah Naik Gaji
Baca Juga:Soal Gaji DPRD DKI Rp 700 Juta per Bulan, F PDIP: Data Dari Mana?
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyebut tak ada kenaikan gaji dan tunjangan dalam Rencana Kerja Tahunan atau RKT yang ditolak fraksi PSI. Ia menyebut anggaran untuk RKT diajukan untuk seluruh kegiatan DPRD DKI.
Anggaran RKT Rp 888,6 miliar diajukan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2021. Taufik menyebut dana tersebut tidak hanya untuk gaji 106 anggota DPRD DKI.
Namun, Taufik mengklaim anggaran itu digunakan untuk penambahan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan rakyat yang telah masuk dalam RKT DPRD DKI.
"Angka Rp 888 miliar untuk keseluruhan kegiatan, ini bukan gaji dewan. Kalau gaji Rp 800 juta sebulan mantap dong," ujar Taufik.
Baca Juga:Disebut Ikut Teken Kenaikan RKT, Taufik Gerindra Sebut PSI Cuma Pencitraan