Kisah Para Laskar Mengawal Keluarga Habib Rizieq Sampai Ajal Menjemput

Kepolisian mengatakan penembakan terpaksa dilakukan karena anggota yang sedang melakukan penyelidikan terancam karena diserang laskar. Versi FPI berbeda lagi.

Siswanto
Selasa, 08 Desember 2020 | 11:33 WIB
Kisah Para Laskar Mengawal Keluarga Habib Rizieq Sampai Ajal Menjemput
Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

Namun dalam perjalanan menuju markas FPI Karawang, kata Munarman, laskar yang menggunakan mobil Avanza itu diikuti, namun berhasil lolos melalui jalan kampung.

Sampai Senin pukul 12.00 WIB, kata Munarman, tim FPI masih mencari keberadaan enam laskar di mobil Chevrolet di berbagai rumah sakit dan tempat-tempat lainnya.

"Sampai saat itu kami belum mengetahui keadaan dan keberadaan enam laskar tersebut," kata Munarman.

Sampai akhirnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah FPI mengetahui kondisi rekan-rekan mereka.

Baca Juga:Tanggapi Kematian 6 Laskar FPI, Cak Nun Tunggu Dialog Jokowi-Habib Rizieq

Munarman menekankan apa yang disampaikan oleh kepolisian dalam konferensi pers itu sangat berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di lapangan.

"Perlu kami tegaskan bahwa tidak benar laskar pengawalan melakukan penyerangan. Yang terjadi justru rombongan IB HRS yang diganggu dan terancam keselamatannya serta diserang.  Bahwa tidak benar laskar memiliki senjata api dan melakukan penembakan. Karena laskar FPI tidak ada yang dibekali atau membekali diri dengan senjata apapun juga," kata Munarman.

Munarman mempertanyakan  tindakan para penguntit yang membahayakan keselamatan berlalu lintas yang disebut Munarman sama sekali tidak mencerminkan tindakan dan perilaku sebagai aparat hukum. "Tidak juga menunjukkan identitas sebagai aparat hukum."

"Patut untuk dipertanyakan, apabila benar terjadi peristiwa tembak menembak, berapa orang dari aparat yang diakui sebagai petugas hukum tersebut yang terkena tembakan? Adalah aneh, disebut peristiwa tembak menembak, namun tidak ada satu peluru pun yang mengenai pihak yang diakui sebagai petugas, namun justru enam orang laskar meninggal terkena tembakan semua," katanya.

DPP FPI menilai bahwa tindakan penguntitan dan gangguan terhadap Habib Rizieq hingga penembakan  terhadap enam orang laskar adalah terencana, sistematis, dan memiliki struktur komando.

Baca Juga:LPSK Siap Lindungi Saksi dan Korban Bentrok Polisi Vs Pengawal Habib Rizieq

FPI menuntut penjelasan yang transparan mengenai kejadian tersebut.

REKOMENDASI

News

Terkini