SuaraJakarta.id - Anggota fraksi PDI-P DPRD Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur Anies Baswedan sudah saatnya menarik kebijakan rem darurat atau emergency policy brake dalam penanganan penularan Covid-19. Hal ini menjelang libur panjang natal dan tahun baru atau Nataru.
Gilbert mengatakan kasus corona di Jakarta semakin mengkhawatirkan terlihat dari sejumlah faktor. Selain dari jumlah kasus aktif yang terus bertambah, ada juga kapasitas lahan pemamakan yang semakin menipis.
"Sementara lahan pemakaman baru di Rorotan bisa jadi tidak mampu menampung apabila kematian terus bertambah dan meningkat," ujar Gilbert kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Gilbert juga menyebut saat ini kondisi tenaga kesehatan sudah begitu kelelahan. Pasalnya sudah lebih dari sembilan bulan mereka bertarung melawan Covid-19 yang tak kunjung tuntas.
Baca Juga:Kasus Corona Meningkat, RS di Jakarta Semakin Penuh
"Faktor kelelahan tenaga kesehatan di DKI yang sudah berjuang selama 10 bulan ini juga harus dipertimbangkan," jelasnya.
Karena itu, kebijakan rem darurat dengan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat harus dilakukan. Terlebih lagi akhir tahun nanti akan ada libur panjang yang akan menjadi momen meningkatnya kasus corona seperti sudah terjadi sebelumnya.
"Sudah sepatutnya PSBB dengan pengawasan ketat dilakukan lagi karena akhir tahun ada libur dan kebiasaan masyarakat yang ingin menikmati akhir tahun dengan liburan dan kumpul-kumpul," pungkasnya.