SuaraJakarta.id - Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Yalimo, Papua, yang berlangsung hingga Jumat (18/12/2020) malam, diwarnai ricuh akibat massa pendukung salah satu pasangan calon memaksa masuk ke aula DPRD Yalimo, tempat pelaksanaan rapat.
Aksi massa dapat diatasi 300 petugas yang disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan pleno, namun satu anggota Polri, yakni Briptu Alexander Noriwari, anggota Polres Jayawijaya yang di-BKO ke Polres Yalimo terluka akibat terkena panah.
Kapolres Yalimo AKBP Rachmad mengonfirmasi adanya peristiwa kericuhan itu.
Anak panak dari arah massa mengenai pantat Alexander. Korban kemudian dievakuasi ke Wamena.
Seusai rapat pleno, seluruh anggota KPU dan Bawaslu dievakuasi ke Wamena guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini situasi kamtibmas di Elelim, kondusif dan aktivitas masyarakat berlangsung normal.
"Sabtu pagi aktivitas masyarakat normal, " ujar Rachmad seraya menambahkan 300 petugas dikerahkan untuk mengamankan pleno termasuk BKO Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Anggota Bawaslu Papua Jamaludin mengakui rapat pleno KPU Yalimo diwarnai ricuh, namun rekapitulasi selesai dilaksanakan.
"Usai rapat pleno, kami langsung dievakuasi ke Wamena melalui jalan darat, " kata Jamal.
Hasil rapat pleno KPU Yalimo, pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil mendapatkan 47.881 suara, sedangkan pasangan Lukius Peyon-Nahum Mabel memperoleh 43.067 suara. [Antara]
Baca Juga:Selain Serang Polsek Elelim Papua, Warga Juga Aniaya Kasat Intel Yalimo