Hudi mengatakan, pihaknya melalui alat pendeteksi tersebut berhasil menemukan 12 titik kesamaan dengan data-data korban berdasarkan e-KTP-nya.
"Telunjuk kanannya dibandingkan sampel telunjuk kanan yang kami temukan di body part dan hasil identik kami temukan 12 titik kesamaan dan cukup pastikan orang yang sama," tuturnya.

Lebih lanjut, Hudi mengatakan, metode identifikasi tersebut sesuai dengan standar internasional.
"Ini kaidah internasional dan bisa diyakini dan tidak terbantahkan data itu data orang sama," tandasnya.
Baca Juga:Puing Pesawat Jadi Kendala Penemuan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182