SuaraJakarta.id - Kabar duka kembali menyelimuti umat Islam di Tanah Air. Satu per satu ulama kharismatik di Indonesia wafat.
Kekinian adalah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, salah satu ulama berpengaruh di DKI Jakarta.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf wafat pada, Jumat (15/1/2021) kemarin ba’da Ashar.
Almarhum Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di Rumah Sakit Holistic, Purwakarta, Jawa Barat.
Baca Juga:Maklumat Keluarga Habib Ali ke Jamaah: Tak Usah Ikut ke Pemakaman
Pemakaman Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf rencananya akan dilakukan di kompleks Makam Habib Kuncung di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini Sabtu (16/1/2021).
Hal itu sebagaimana disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin.
Novel mengatakan, kabar tersebut diperolehnya dari menantu almarhum, Habib Sholeh bin Baqir Al Athos.
"Dimakamin di (Makam) Habib Kuncung," kata Novel kepada Suara.com, Jumat (15/1/2021) malam.
Baca Juga:Ucapkan Kabar Duka, UAS Bagikan Momen Genggam Erat Tangan Habib Ali
Dikutip SuaraJakarta.id—grup Suara.com—dari akun Facebook Habib Ahmad Kazim Al-Kaff, Marga Assegaf diturunkan oleh Al-Quthub Ar-Robbani Faqihil Muqaddam At-Tsani Al-Imam Abdurrahman Assegaf.
Imam Abdurrahman Assegaf merupakan putra dari Imam Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Faqih Muqaddam.
Ibunda Imam Abdurrahman Assegaf bernama Syarifah Aisyah binti Abu Bakar Al-Wara bin Ahmad bin Muhammad Faqih Muqaddam.
Beliau digelari Assegaf yang bermakna "atap", karena kedudukan beliau diantara para wali di zamannya bagaikan kedudukan atap dalam rumah, sebab saking tinggi dan luhurnya derajat kewalian beliau.
Beliau adalah wali quthub yang menjadi pelindung umat, ulama dan para wali di zamannya.
Imam Abdurrahman Assegaf memiliki tujuh anak perempuan, yaitu Maryam, Bahiyah, Fatimah, Asma, Aisyah, Alwiyah As-Sughra dan Alwiyah Al-Kubra. Semua adalah wanita mulia dan ahli ibadah.
Sedangkan anak laki-lakinya berjumlah 13 orang, enam yang keturunannya terputus yaitu Umar Muhdhar, Muhammad, Ahmad, Ja'far, Syeikh dan Hasan.
Sedangkan tujuh lainnya yang tetap lestari menurunkan marga Assegaf serta marga-marga lain.
Antara lain Abu Bakar As-Sakran, Ali, Alwi, Abdullah, Agil, Husein dan Ibrahim.
Assegaf termasuk marga generasi awal, sehingga banyak marga lain yang merupakan keturunan dari Assegaf.
Di antaranya marga Alaydrus, Al-Musyayyah, Bin Syahab, Al Hadi, Al Masyhur, Al Wahath, Al Munawwar, Az Zahir, Al Baiti, Al Kuraisiyah, Bin Syeikh Abu Bakar, Ba'agil, Al-Quthban dan banyak lainnya.
Imam Abdurrahman Assegaf lahir di Tarim, Yaman, tahun 739 H dan wafat di kota yang sama tahun 819 H dan dimakamkan di Zanbal bersama datuk-datuknya.