SuaraJakarta.id - Iryanningsih tak kuasa menahan tangis saat mengantar jenazah putrinya Isti Yudha Prastika ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Pondok Petir, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Berjarak satu meter dari liang lahat, Iryanningsih histeris ketika melihat peti jenazah anak bungsunya itu akan dimakamkan.
Sambil berteriak, Iryanningsih ingin memegang peti jenazah Isti untuk terakhir kalinya. Tetapi, Iryanningsih ditahan oleh anak dan saudaranya sambil menangis.
"Mau pegang Isti, mau pegang Isti...," sambil menangis histeris.
Baca Juga:Akhirnya Sampel DNA untuk 62 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dinyatakan Lengkap
Usai dimakamkan, sang ibunda Iryanningsih pun masih terpukul atas kepergian Isti. Dia pun bersimpuh dipusara sambil mengelusi makam yang bertaburan bunga itu.
"Adek udah pulang. Mamah nungguin tiap hari adek pulang. Lama enggak pulang mamah nungguin adek," katanya sambil hiteris.
Iryanningsih pun kemudian ditenangkan oleh sejumlah pramugari teman Isti. Terlihat, ada sejumlah pramugari Nam Air yang turut serta mengantar Isti hingga ke pemakaman.
Bahkan Iryanningsih pun tak ingin meninggalkan makam Isti saat diajak pulang oleh anak-anaknya.
"Mamah nggak mau pulang, mau ikut Isti aja," ungkap Iryanningsih sambil digandeng anak-anaknya jalan pulang.
Baca Juga:DVI Polri Identifikasi 5 Jenazah Korban Sriwijaya Air, Salah Satunya Isti
Sebelumnya diberitakan, jenazah Isti Yudha Prastika disambut isak tangis keluarga saat datang di kediaman orangtuanya di Komplek Reni Jaya, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangsel.
Jenazah Isti langsung dibawa ke Masjid Nurul Hasanah yang ada di komplek untuk langsung di shalatkan.
Pantauan Suara.com saat di Masjid Nurul Hasanah, Udjang Usman ayah Isti tak kuasa menahan tangis saat memandangi peti yang jasad anaknya itu.
Udjang yang mengenakan pakaian serba hitam itu terkulai lemas sambil menangis histeris.
"Isti, anakku," kata Udjang sambil menangis.
Serupa, Irfan Defrizon yang merupakan kakak Isti, terkulai lemas memandangi peti jenazah Isti. Irfan yang memgangi peti dan memandangi foto Isti tak henti menangis.
Jenazah Isti kemudiam dishalatkan usai salat dzuhur. Tak hanya keluarga, warga sekitar pun turut serta menyalatkan.
Pelaksanaan shalat pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak.
Usai disalatkan, jenazah Isti kemudian dibawa ambulan kembali ke ruma duka untuk singgah terakhir kalinya.
Saat itu pun, jenazah Isti kembali disambut isak tangis keluarga. Sang ibunda pun tak kuasa menahan tangis dan histeris. Dia memeluk peti jenazah Isti untuk terakhil kalinya sebelum dimakamkan.
Isti, kemudian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Petir untuk dimakamkan sekira pukul 13.00 WIB dan selesai sekira pukul 14.10 WIB.
Sebelumnya diberitakan, Isti Yudha Prastika merupakan pramugari Nam Air yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 rute Jakarta-Pontianak, pada Sabtu (9/1/2021).
Kontributor : Wivy Hikmatullah