SuaraJakarta.id - Operasi pencarian serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipersempit pada hari ke-10 pencarian, Senin (18/1/2021).
Area pencarian di bawa permukaan air pada hari ini terbagi dalam empat sektor.
Satu sektor kurang lebih antara 15 sampai 30 meter.
Basarnas pun meyakini peluang untuk menemukan isi dari cockpit voice recorder atau CVR Sriwijaya Air SJ 182 semakin besar.
Baca Juga:Jasa Raharja Beri Santunan ke 25 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ-182
Sebelumnya, Tim SAR telah menemukan casing dari CVR Sriwijaya Air SJ 182.
"Besar kemungkinan kita bisa menemukan isian daripada CVR," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS di JICT 2 Jakarta, Senin (18/1).
Penyempitan wilayah lebih bertujuan untuk efisiensi pencarian. Apalagi beberapa puing pesawat sebagian besar sudah terangkut.
Selain itu, pencarian dan pertolongan di hari ke-10 operasi Sriwijaya Air SJ 182 melibatkan 300 penyelam dari unsur gabungan.
"Sehingga penyelam kita yang jumlahnya cukup banyak itu bisa lebih fokus ke sektor yang kita harapkan, yang pertama kita tetap mengutamakan untuk mencari bagian tubuh korban, serpihan kemudian yang tidak kalah penting adalah CVR-nya," ujar Rasman.
Baca Juga:Sejumlah Bagian Pesawat dan Jenazah Korban Sriwijaya Air Kembali Ditemukan
Pelaksanaan pencarian juga melibatkan sektor pencarian di udara serta semua alutsista yang masih digunakan terakhir kali oleh tim gabungan pencarian dan penyelamatan tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki pada, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifest, membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.