"Enggak jualan, pulang kampung ke Pandeglang. Balik lagi nanti hari Sabtu jualan lagi. Syukur-syukur harganya sudah turun, normal kayak sebelumnya," pungkas Adi.
Terpisah, pemilik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tunas Karya di Pamulang, Suwandi mengatakan, dirinya pun ikut mogok memotong hewan sapi dan lainnya.
Itu dilakukan, sebagai bentuk dukungan kepada rekan satu profesi yang melaksanakan mogok dagang.
"RPH mengikuti rekan-rekan yang melaksanakan (mogok). Kita sebenarnya tidak ada instruksi untuk demo atau apa, tidak ada sebenarnya. Kita ikut berpartisipasi dengan teman-teman kita pedagang, harus ikut support. Karena memang harga tidak sewajarnya seperti ini," katanya.
Baca Juga:Harga Daging Sapi Naik Drastis, Pedagang Duga Karena Nilai Impor
Lebih lanjut Suwandi menuturkan, harga daging di pasaran bahkan ada yang mencapai Rp 150 ribu per kilogram.
Harga tersebut, jauh lebih mahal dibandingkan saat perayaan Lebaran tahun 2020 lalu.
"Kita itu Lebaran saja masih Rp 88-89 ribu. Normalnya Rp 84 ribu per kilogram. Sekarang itu seharusnya kita jual Rp 94-96 ribu per kilogram, modalnya. Kalau di pasar itu sudah sampai Rp 150 ribu," pungkasnya.
Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangsel, lapak para penjual daging tampak kosong tanpa aktivitas.
Papan kayu yang dipakai alas memotong daging pun tertata rapi di sejumlah lapak pedagang.
Baca Juga:Cara Pemerintah Tekan Harga Daging, Impor Sapi dari Meksiko dan Australia
Kontributor : Wivy Hikmatullah