Gus Sahal: Muslimah Juga Tak Boleh Dipaksa Berjilbab oleh Sekolah Negeri

"Dalam konteks demokrasi, jilbab itu ranah hak berkeyakinan," cuit Gus Sahal.

Rizki Nurmansyah
Minggu, 24 Januari 2021 | 18:08 WIB
Gus Sahal: Muslimah Juga Tak Boleh Dipaksa Berjilbab oleh Sekolah Negeri
Akhmad Sahal atau Gus Sahal dalam Video YouTube Cokro TV (YouTube/CokroTV).

SuaraJakarta.id - Kasus siswi nonmuslim dipaksa pakai jilbab di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat, menuait sorotan banyak pihak.

Salah satunya dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal, atau yang akrab Gus Sahal.

Gus Sahal mengungkapkan, bahwa dalam konteks demokrasi jilbab merupakan hak keyakinan setiap warga negara.

Karenanya, lanjut Gus Sahal, negara tidak boleh memaksa warganya soal keyakinan dalam beragama.

Baca Juga:Haikal Hassan Sebut Paksaan Berhijab di Sekolah Langgar Al-Qur'an

Hal itu disampaikan Gus Sahal lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada, Sabtu (23/1/2021) kemarin.

"Dalam konteks demokrasi, jilbab itu ranah hak berkeyakinan. Ga boleh ada paksaan negara dalam soal keyakinan agama," cuit Gus Sahal.

Menurut Gus Sahal, urusan kewajiban memakai jilbab adalah urusan masing-masing individu.

Negara, kata Gus Sahal, tak boleh memaksakan warga negaranya berjilbab ataupun memaksa copot jilbab.

"Yang yakin jilbab wajib, silakan pakai. Yang yakin bahwa jilbab gak wajib ya silakan ga pakai. Negara ga boleh memaksa berjilbab, atau memaksa copot jilbab," tulisnya.

Baca Juga:Keluarga Siswi SMKN 2 Padang Diminta Berjilbab Surati Jokowi, Ini Isinya

Dalam cuitan tersebut, Gus Sahal juga menilai sekolah negeri tidak boleh memaksa, baik siswi muslim maupun nonmuslim, mengenakan jilbab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini