Setelahnya barulah Chef Yanto mulai belajar melukis wajah orang yang tingkat kerumitannya jauh lebih tinggi.
"Susahnya bikin wajah itu soalnya harus pas dengan wajahnya itu, kita harus lihat fotonya terus, kalau ukiran bunga dan lainnya itu tidak terlalu susah, masih standar kesulitannya," kata Yanto.
Yanto menjelaskan, sebelum mengukir buah, biasanya ia lebih dahulu melukisnya di komputer. Lukisan itu kemudian dicetak dan ditempelkan pada buah yang dijadikan media ukiran.
Selanjutnya diukir dengan menggunakan alat khusus fruit carving. Setelah itu, bagian yang tidak termasuk pola diukir motif bunga untuk mempercantik buah.
Baca Juga:Sule Akui Sedih Usai Nathalie Holscher Keguguran
"Untuk selesainya ukiran tergantung kesulitannya. Kalau standar seperti motif bunga satu setengah jam. Kalau yang sulit motifnya bisa tiga jam untuk satu buah," ungkapnya.
![Komedian Sule. [Ismail/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/15/16872-komedian-sule.jpg)
Yanto mengatakan semua jenis buah bisa menjadi media lukisan. Namun ia lebih sering menggunakan buah semangka sebagai media ukiran.
Alasannya, kata Yanto, karena banyak warna di buah semangka; daging berwarna merah putih dan bagian kulit berwarna hijau.
"Untuk dijadikan ukiran kita pilih semangka yang bagus, gak lecet, fresh, dan keras. Karena kadang ada semangka yang dipencet kadang berair. Jadi, benar-benar harus fresh. Untuk semangka ini bisa dipajang tiga hari, awet dan bisa tetap dimakan," katanya.
Yanto menambahkan, ia biasanya menerima pesanan ukiran buah untuk hiasan pernikahan. Atau pesta ulang tahun.
Baca Juga:Natalius Pigai Diserang, Roy Suryo Colek Jokowi, Ahok, dan Erick Thohir
Untuk harganya sendiri, ia mematok banderol di kisaran Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per satu ukiran buah.