SuaraJakarta.id - Suasana duka masih kental menyelimuti keluarga besar Ustadz Maaher At-Thuwailibi yang wafat di Rutan Bareskrim Polri, pada Senin (8/2/2021) malam.
Keluarga yang ikut mengantar prosesi pemakaman Ustadz Maaher mengaku sudah ikhlas dengan kepergian almarhum.
"Sudah ikhlas. Namanya manusia kan ajalnya sudah tertulis di Lauhul Mahfuz. Jadi sudah ikhlas aja," kata kakak ipar Ustadz Maaher, Jamal usai pemakaman, Selasa (9/2/2021).
Jamal bercerita, adik iparnya itu memang mengalami sakit. Ustadz Maaher sudah sakit sebelum diamankan oleh kepolisian terkait kasus ujaran kebencian kepada Habib Luthfi bin Yahya.
Baca Juga:Sosok Ustadz Maaher di Mata Ustaz Abdul Somad
"Dari sebelum dirawat, Ustadz Maaher memang sudah sakit, sempat drop dan mulai membaik. Kemudian di rumah sakit itu beliau harus dirawat jalan selama beberapa bulan. Kalau saya enggak salah antara 9-11 bulan," ungkap Jamal.
Di tengah masa rawat jalan, lanjut Jamal, Ustadz Maaher kemudian diamankan kepolisian.
Sejak saat itu, kondisi kesehatan ayah dua anak itu semakin menurun.
"Di tengah rawat jalan, qodarullah beliau kan tertangkap diamankan oleh pihak kepolisian. Semenjak itu rawat jalannya putus dan obatnya yang harusnya rutin juga putus. Habis itu kondisi beliau mulai menurun sampai akhirnya semalam meninggal di Rutan Bareskrim," papar Jamal.
Usai Ustadz Maaher meninggal dunia, pihak keluarga kemudian mendapat tawaran dari Ustadz Yusuf Mansur untuk memakamkan jenazah almarhum di Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga:Resmi! Komnas HAM Selidiki Kematian Ustadz Maaher di Penjara
"Ditawarkan Ustadz Yusuf Mansur kita sambut dengan baik," pungkasnya.
Jenazah Ustadz Maaher dimakamkan di Pesantren Tahfiz Daarul Quran milik Ustadz Yusuf Mansur di Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (9/2/2021) siang.
Almarhum dimakamkan berdekatan dengan makam Syekh Ali Jaber dan kelurga dari Daarul Quran.
Kontributor : Wivy Hikmatullah