Gerombolan Pemotor Bersajam Teror Warga Pondok Aren, Doni: Pokoknya Ngeri

Gerombolan motor itu berteriak-teriak serta menghancurkan sebuah ember di Masjid Nurul Jannah Pondok Aren.

Rizki Nurmansyah
Senin, 08 Maret 2021 | 17:31 WIB
Gerombolan Pemotor Bersajam Teror Warga Pondok Aren, Doni: Pokoknya Ngeri
Ember yang berada di lingkungan Masjid Nurul Jannah, Pondok Aren, Tangsel, dihancurkan gerombolan motor bersajam, Senin (8/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Warga Jalan Haji Basir RT 03 RW 02, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Pondok Aren kembali diresahkan dengan aksi teror gerombolan pemotor bersenjata tajam (sajam).

Dari informasi yang dihimpun SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, aksi itu terjadi pada Minggu (7/3/2021) dini hari.

Dalam aksinya, gerombolan pemotor itu berteriak-teriak serta menghancurkan sebuah ember di Masjid Nurul Jannah Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Di samping itu, mereka juga mengambil empat botol bensin berukuran satu liter milik warung yang ada di depan masjid tersebut.

Baca Juga:Gerombolan Pemotor Bawa Sajam Bikin Resah, Polda Banten Bertindak

Salah seorang warga yang mengaku Doni Afrianto mengatakan, ia terkejut dengan adanya aksi kawanan bermotor dan membawa senjata tajam.

Saat itu, Doni dikagetkan dengan suara teriakan dan dentuman suara sajam yang dipukul ke jalan.

Pria 25 tahun yang saat itu baru akan tertidur langsung bangun dan terkejut. Ia kemudian melihat dari celah rolling door ada sejumlah orang bermotor membawa sajam.

"Kejadiannya 2.30. Pada teriak, maju-maju. Sambil mantulin sajam kayak pisau dapur tapi lebih gede dan panjang. Pokoknya ngeri," katanya sambil menunjukkan ukuran sajam yang dilihat saat ditemui SuaraJakarta.id, Senin (8/3/2021).

Meski sempat menyaksikan aksi kawanan motor yang menenteng sajam tersebut, dirinya tak bisa berbuat apa-apa dan memilih diam untuk menghindari risiko.

Baca Juga:Terekam CCTV, Peneror Kepala Anjing di Rumah Pejabat Kejati Riau Diburu

"Kalau yang saya lihat ada 6 orang, tapi kayaknya lebih banyak lagi. Suaranya ramai dan motornya juga berisik. Ngeri juga, kalau keluar takut nantangin. Berisiko. Kalau kondisinya lagi mabuk siapa aja bisa disabet," paparnya.

Doni menambahkan, ia khawatir aksi tersebut akan terulang bahkan hingga ada korban jiwa.

"Sebelum ada korban, harusnya segera ditangani dan ditangkap, enggak bikin resah warga lagi. Ngeri kalau udah bawa-bawa senjata tajam," ungkapnya.

Warga lainnya, DA menuturkan, ada empat botol bensin miliknya yang dibawa oleh gerombolan pemotor bersajam itu.

"Tiba-tiba ada orang yang ngambil botol berisi bensin, bawa senjata tajam juga. Ya sudah dibawa gitu aja sama botol-botolnya," katanya.

Dewi menuturkan, setiap satu botol tersebut berisi satu liter bensin yang dijual seharga Rp 10 ribu. Akibatnya, dia mengaku, rugi Rp 40 ribu.

"Etalase bensinnya emang gak dikunci, suami saya yang lihat juga pasrah aja daripada kenapa-napa. Ini kejadian pertama kali," terang wanita berusia 28 tahun itu.

Adanya gerombolan motor bersajam itu membuatnya was-was. Dia takut, aksi yang sama terulang bahkan sampai melakukan tindak kekerasan.

"Takut ya pasti, kita khawatir, was-was banget. Apalagi di sini baru dua bulan terus ada kejadian kayak gini. Semoga cepat ada penindakan dari polisi," pungkasnya.

Sebelumnya, di jalan tersebut pernah terjadi aksi penjambretan dengan menodongkan celurit yang menyasar empat remaja yang tengah asyik main bareng game online di depan Musola Al Barkah.

Dalam aksi tersebut, dua HP digondol pelaku dan salah satu korbannya alami luka sayatan di lengan kiri.

Meski video rekaman CCTV aksi penodongan dengan celurit itu viral, hingga kini pelaku belum tertangkap oleh polisi.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini