Belajar Tatap Muka di Tangsel Dimulai Juli, Ini Persyaratannya

Kini tengah mempersiapkan proses belajar tatap muka di sekolah mulai dari tingkat SMP, SD hingga TK/PAUD.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 23 Maret 2021 | 18:50 WIB
Belajar Tatap Muka di Tangsel Dimulai Juli, Ini Persyaratannya
Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono ditemui di kantornya, Selasa (23/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersiap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Belajar tatap muka ditargetkan dimulai bulan Juli.

Rencana PTM di Tangsel sesuai dengan instruksi Mendagri Nomor 6 Tahun 2021 terkait PPKM Mikro yang membolehkan daerah zona kuning penyebaran Covid-19 menggelar PTM secara bertahap.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel Taryono menyebut pihaknya kini tengah mempersiapkan proses belajar tatap muka di sekolah mulai dari tingkat SMP, SD hingga TK/PAUD.

"Mudah-mudahan awal tahun pelajaran baru bulan Juli 2021 bisa melaksanakan PTM secara bertahap. Itu juga memang sejalan apa yang diinginkan oleh pemerintah pusat," katanya, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga:Belajar Tatap Muka Mulai Juli, Ribuan Guru di Tasik Belum Divaksin COVID-19

Taryono mengklaim, seluruh SMP, SD dan TK/PAUD di Tangsel sudah siap menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut PTM.

"Berdasarkan cek di lapangan, sekolah telah siap menerapkan prokes. Tapi tidak hanya itu, syarat PTM harus ada izin dari orang tua. Itu pun bertahap. Tidak seluruh sekolah dibuka, tergantung kesiapan prokes. Kemudian, jumlah siswanya harus 50 persen dari kapasitas normal," paparnya.

"Nantinya akan dibagi kelompok A dan B. Kelompok A misalnya Senin dan Selasa, lalu kelompok B Kamis dan Jumat. Jadi dalam satu minggu hanya dua hari belajar di sekolah," sambungnya.

Hingga menunggu PTM tersebut dimulai, Taryono meminta, agar orang tua bersabar mendampingi anaknya melakukan pembelajaran daring di rumah.

Dia menuturkan, orang tua memiliki peran penting dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara online tersebut.

Baca Juga:Walkot Pontianak: Belajar Tatap Muka Tetap Bisa Diikuti Siswa dari Rumah

Yakni dengan berkomunikasi yang tepat untuk membantu penguatan mental anak selama belajar di rumah.

"Harus bersabar. Bahwa kualitas interaksi orang tua dan anak, bukan masalah waktu, durasi dan kuantititas, tapi dari kualitas. Jangan sampai anak merasa depresi, kesepian. Perhatikan komunikasi berkualitas untuk menjaga perkembangan mental dan psikososial anak," tuturnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini