Ramadhan, Warung Nasi Dilarang Buka Siang Hari, Eko: Ini Indonesia, Bukan..

Kemenag meminta kebijakan terkait larangan warung nasi buka siang hari saat Ramadhan ditinjau ulang.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 16 April 2021 | 03:50 WIB
Ramadhan, Warung Nasi Dilarang Buka Siang Hari, Eko: Ini Indonesia, Bukan..
Anggota Satpol PP Kota Serang menempelkan aturan larangan warung nasi buka siang hari selama bulan Ramadhan 1442 hijriah. [Dok. Bantennews]

SuaraJakarta.id - Pegiat media sosial mengkritik larangan warung nasi buka siang hari selama Ramadhan di yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Serang, Banten.

Pemkot Serang sebelumnya memang mengeluarkan surat Imbauan Bersama nomor 451.13/335 -Kesra/2021 tentang Peribadatan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Dalam surat itu diatur mengenai jam operasional restoran dan sejenisnya, di mana tutup mulai pukul 04.30 WIB hingga 16.00 WIB.

Terkait ini, Eko Kuntadhi pun memberikan kritikan yang disampaikan dalam YouTube Cokro TV berjudul "Eko Kuntadhi: Kok Serang, Kayak Negeri Taliban?" pada Kamis (15/4/2021).

Baca Juga:Kemenag Minta Larangan Warung Nasi Buka Siang saat Ramadhan Ditinjau Ulang

"Satpol PP di Serang menjalankan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2010 yang mengatur soal warung makan di bulan Ramdhan," kata Eko.

"Wajar sih, Perda ini dibuat di zaman SBY lah kira-kira. Zaman ketika Indonesia hendak digiring menjadi negeri Taliban," lanjutnya dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com—Jumat (16/4/2021).

Eko lalu menyindir bahwa mungkin pembuat aturan ketika itu menganggap bahwa iman masyarakat Serang tipis.

"Jika mereka puasa, mereka harus dilindungi agar puasa mereka nggak batal. Bentuk perlindungannya, semua warung makan harus ditutup agar masyarakat tidak tergoda," katanya.

Eko Kuntadhi lantas mengaitkan bahwa dampak dari kebijakan itu adalah para pelaku usaha yang menjual makanan di Serang harus gigit jari setiap Ramadhan.

Baca Juga:Pemkot Serang Larang Restoran Buka Siang Hari, Kemenag: Berlebihan

Ia juga mengangkat bahwa para pelaku usaha ini mayoritas adalah para perempuan atau 'emak-emak.'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini