SuaraJakarta.id - Sebanyak 51 warga yang dinyatakan positif Covid-19 dalam klaster lebaran di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.
Evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 tersebut dilakukan pada Minggu (23/5/2021) sore.
Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan, pemindahan ke Wisma Atlet dilakukan buat pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala. Sementara untuk total orang yang terjangkit Virus Corona didomisili tersebut berjumlah 104 orang.
"Per hari ini kita membawa 51 pasien ke wisma atlet," ujar Fajar di lokasi, Minggu (23/5/2021).
Baca Juga:104 Warga Positif Covid, Melihat dari Dekat Lockdown Mikro di RT 3 Cipayung
Fajar menjelaskan, dari 104 pasien, tidak semuanya dibawa ke Wisma Atlet. Tercatat ada lima warga lanjut usia yang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan instensif.
"Ada lima lansia yang dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Selain itu, 38 pasien lainnya sudah lebih dulu dibawa ke Wisma Atlet. Sementara, 10 anak-anak yang orang tuanya negatif Covid-19 diizinkan melakukan isolasi mandiri.
"10 anak-anak yang orang tuanya negatif dua-duanya itu masih diizinkan untuk isolasi di rumah," katanya.
Sebelumnya, Fajar mengatakan, ada penambahan sebanyak 23 pasien dari sebelumnya pasien yang terdata adalah 81 orang.
Baca Juga:Positif Covid Massal, 51 Warga Cipayung Diangkut Bus Sekolah ke Wisma Atlet
Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan jumlah pasien positif ini setelah melakukan swab test kepada 691 warga yang tinggal di wilayah yang sama.
"Per hari ini total yang positif Covid-19 di RT 3 RW 3 ada 104 pasien dari 691 warga. Dari sekitar 200-an KK (Kepala Keluarga)," ujar Fajar, Minggu (23/5/2021).
Setelah membludaknya kasus corona pada 18 Mei lalu, pihaknya bersama aparat setempat sudah melakukan micro lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan pintu keluar-masuk warga ditutup.
"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.
Menurutnya penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.
"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," pungkasnya.