SuaraJakarta.id - Situasi dramatis terjadi dalam aksi penyelamatan seorang gadis di Tangerang Selatan (Tangsel) yang menjadi korban penyekapan dan penganiayaan.
Gadis berusia 16 tahun itu jadi korban penyekapan dan penganiayaan di sebuah kost-kostan di Ciputat, Tangsel.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Iptu Agung Susetyo membenarkan peristiwa penganiayaan dan penyekapan gadis asal Tangsel tersebut.
Menurutnya, pihak korban sudah membuat laporan dan masih dalam pemeriksaan.
Baca Juga:Malang, Gadis di Tangsel Jadi Korban Penganiayaan dan Disekap Dalam Lemari
"Benar, sudah buat laporan dan masih pemeriksaan dan visum," singkatnya saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021).
Aksi penyelamatan gadis di Tangsel itu dilakukan pihak keluarga. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (29/5/2021) lalu.
Hal itu diungkapkan oleh paman korban berinisial S (54).
"Ponakan saya disekap. Kalau nggak salah hari Sabtu malam," kata dia saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Jombang, Ciputat, Senin (31/5/2021).
"Semalam doang, untung keburu ketahuan, kalau nggak ketahuan mau dibawa ke mana gitu," terangnya.
Baca Juga:Terungkap, Mitos dan Fakta Rumah Bingung, Urban Legend di Tangsel
Proses penyelamatan A, kata S, berlangsung dramatis. Semula, pihak keluarga mendapatkan pesan melalui messenger bahwa korban dianiaya dan disekap.
Dalam pesan itu disebutkan tempat korban disekap di kost-kostan di Ciputat.
"Katanya ada yang ngasih kabar lewat messengger ke adik saya, lokasinya di Ciputat. Ditelusuri ketemu," paparnya.
Usai sampai di lokasi penyekapan, proses penyelamatan tak lantas berjalan mulus.
Pasalnya, orang yang diduga pelaku tersebut bilang bahwa korban tak ada di dalam kostannya.
"Awalnya dibilang nggak ada, lalu keluarga saya maksa. Tiba-tiba ada suara teriak dari dalam lemari. Sempat berantem juga, tapi bisa dibebasin jam 10-11 malam," bebernya.
"Pas pulang dibawa kemari, nangis. Terus sama bapaknya suruh lapor polisi. Saat ini sudah lapor ke Polres Tangsel," ungkapnya.
Kondisi gadis itu pun disebutkan mengalami sejumlah lebam dan luka di bagian hidung.
"Ada bengap-bengap di muka biru-merah, bibirnya sampai jontor. Dengar-dengar dipukul. Hidungnya katanya patah, tapi masih nunggu hasil visum," paparnya.
Modus anak perempuan berusia 16 tahun disekap di lemari ternyata mau dijual. Hal itu diungkapkan oleh paman korban berinisial S.
Dia yang ditemui di kediamannya di Jombang, Ciputat itu meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa keponakannya itu.
"Yang penting kembali baik aja deh, minta diusut aja. Denger-denger mau dijual, kan ini udah kasus berat perdagangan manusia," katanya.