Geger Prediksi Jakarta Tenggelam Tahun 2050

Pemerintah Jakarta harus segera menegakkan aturan tata ruang secara ketat sebelum Jakarta tenggelam.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 08 Juni 2021 | 07:47 WIB
Geger Prediksi Jakarta Tenggelam Tahun 2050
Update banjir Jakarta, Cipinang Hulu berstatus siaga III. (Antara)

Ia menyebut kebutuhan hidup penduduk seperti air bersih sampai listrik penting untuk dipenuhi demi meningkatkan kualitas hidup yang baik.

Banjir Jakarta (Antara)
Banjir Jakarta (Antara)

"Setiap orang tentunya membutuhkan air bersih, listrik, dan input lainnya. Sementara dari segi output mereka akan menghasilkan limbah yang harus diolah," jelas Bambang.

"Penting untuk diperhatikan apakah Jakarta memiliki kemampuan dalam hal input dan output ini," paparnya.

Jumlah penduduk Jakarta sendiri telah mencapai lebih dari 10 juta. Hal ini dinilai tidak seimbang dengan luas wilayah yang hanya sebesar 661 km2.

Baca Juga:Jakarta Diprediksi Tenggelam 2050, Pakar: Segera Tegakkan Aturan Tata Ruang!

Bambang menjelaskan jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi pada kebutuhan ruang serta sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat. Padahal, pembangunan fisik memberi beban bagi lahan sehingga kualitas akan menurun.

"Dengan dibangun secara fisik itu akan menjadi beban bagi tanah, di pihak lain juga kebutuhan air bersih yang diperlukan masyarakat disedot terus dari bawah permukaan tanah. Lahan manapun pasti akan mengalami suatu penurunan," terangnya.

Situasi itu memicu kekhawatiran para ahli akan menyebabkan Jakarta tergenang. Terlebih, idealnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibatasi menurut daya dukung dari wilayah tersebut.

Namun, dalam kasus Jakarta hal ini menjadi mustahil untuk dilakukan karena daya tarik kota ini masih sangat besar sebagai pusat dari beragam aktivitas.

Walau memiliki segudang masalah, namun Bambang menyebut upaya menghentikan ancaman Jakarta tenggelam belum terlambat. Syaratnya, pemerintah harus bergerak cepat dan mengambil langkah nyata untuk menegakkan aturan tata ruang.

Baca Juga:Sejarah Kopro Banjir, Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta Terbesar di Era 60-an

"Semakin lambat mengambil langkah effort-nya pasti akan semakin berat, tetapi tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini