Denny Siregar: Partai Calonkan Anies Baswedan Capres 2024 Tak Tahu Diri

Pernyataan itu tentu bukan tanpa sebab, kata Denny, Anies sebenarnya sosok yang tidak bisa kerja, namun sayangnya kenapa harus diberi panggung politik.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 Juni 2021 | 09:33 WIB
Denny Siregar: Partai Calonkan Anies Baswedan Capres 2024 Tak Tahu Diri
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (youtube)

SuaraJakarta.id - Anies Baswedan jadi salah satu bakal calon presiden Pilpres 2024 atau capres 2024 terkuat. Namun pegiat media sosial Denny Siregar justru anggap Anies tak bisa apa-apa alias kerjanya nol.

Denny menilai, partai politik mana pun yang nantinya akan mengangkat Anies Baswedan jadi Capres dalam Pilpres 2024 mendatang, merupakan pihak yang tidak tahu diri.

“Partai yang kelak mau ngangkat Anies Baswedan jadi Capres 2024, benar-benar partai yang enggak tahu diri,” kata Denny dalam kicauan di media sosial Twitter pribadinya, Kamis (17/6/2021).

Pernyataan itu tentu bukan tanpa sebab, kata Denny, Anies sebenarnya sosok yang tidak bisa kerja, namun sayangnya kenapa harus diberi panggung politik.

Baca Juga:Resmi! PA 212 Tak Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Umat Islam Kecewa, Dia Sudah Selesai

“Orang enggak bisa kerja kok ya bisa-bisanya diberi panggung lagi,” ujar Denny.

Anies Baswedan dan Puan Maharani. [Istimewa]
Anies Baswedan dan Puan Maharani. [Istimewa]

Anies didorong berpasangan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang. Keduanya dianggap pas untuk mengisi kursi RI-1 dan RI-2 lantaran dianggap memiliki kelebihan masing-masing.

Puan merupakan anak ‘pemilik’ PDIP. Di mana perolehan suara pada Pemilu lalu sudah mengantongi 20 persen. Yang artinya, dengan tanpa berkoalisi sudah bisa menyodorkan nama capres sendiri.

Sementara Anies Baswedan, merupakan figur yang cukup kuat di tengah publik. Berbagai perolehan survei kredibel selalu menempatkannya di posisi tiga besar.

Maka itu, ada dorongan kemudian yang mengharapkan agar ada duet ngeri antara Puan dan Anies di Pilpres 2024 mendatang. Komposisinya, Puan sebagai capres sementara Anies mendampingi sebagai cawapres.

Baca Juga:Tolak Tarik Rem Darurat, Pimpinan DPRD DKI: Nanti Tak Punya Uang Danai Kesehatan

Terkait hal ini, pakar politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, ini tentu merupakan duet menarik. Sebab keduanya memiliki peluang untuk menyabet kursi tersebut. Akan tetapi, tentu mesti ada hitung-hitungan matang dalam hal kalkulasi peta kekuatan.

“Ini tentu menarik. Bisa saja akan kalahkan rival-rivalnya. Cuma memang persoalannya adalah ketika elektabilitas akhirnya menjadi penting,” kata Ujang disitat tayangan Youtube Tagar TV.

Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan (Instagram @aniesbaswedan)

Jika membaca poin plus dan minus dari pasangan Puan dan Anies, Ujang melihat poin plus dari anak Megawati itu adalah pemilik partai. Selanjutnya, Anies yang dinarasikan akan mendampingi Puan tak punya partai, namun hanya mengandalkan elektabilitas yang tinggi.

Nah, mestinya kandidat ini tentu saling mengisi. Di sisi lain, mesti dilihat pula, apakah komposisi ini akan kuat secara politik, atau bakal mudah dikalahkan lawan lain.

“Atau bahkan dibalik komposisinya, Anies capresnya, Puan cawapresnya. Tergantung publik merespon dua wacana ini. Akan semakin kuat kalau wacana ini terus didorong dari bawah, dari publik, seperti melihat track recordnya Puan sebagai Ketua DPR, dan Anies sebagai Gubernur,” katanya.

Andaipun wacana duat ini tetap dipertahankan, PDIP disebut memiliki pekerjaan rumah selama 3 tahun ke depan untuk mendongkrak elektabilitas Puan, agar bisa bersanding dengan Anies. Sehingga dua-duanya memiliki elektabilitas yang kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini